Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Lonjakan Penumpang, Jadwal KRL dari Bogor dan Cikarang Ditambah

Kompas.com - 12/07/2020, 20:05 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Antisipasi kepadatan penumpang pada jam sibuk, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) operasikan Kereta Luar Biasa (KLB) di jalur Jabodetabek.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menjelaskan bahwa pengoperasian KLB tersebut untuk menambahkan frekuensi perjalanan di jalur lintas Bogor-Manggarai dan Cikarang-Manggarai.

Nantinya, akan dua jadwal pemberangkatan KLB pada pagi hari dari Stasiun Bogor dengan tujuan Manggarai.

"Sementara dari Stasiun Cikarang pada pagi hari terdapat satu jadwal pemberangkatan KLB dengan tujuan Manggarai," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Baca juga: Bima: Penumpukan Penumpang KRL di Stasiun Bogor karena Banyak Sektor Usaha Beroperasi Kembali di Jakarta

Selain pagi hari, kata Anne, akan tersedia pula KLB pada jam sibuk sore hingga malam hari dengan tujuan akhir Stasiun Cikarang.

Adapun KLB tersebut sudah mulai dioperasikan pada Minggu ini.

Penambahan frekuensi perjalanan ini diharapkan dapat mengantisipasi kepadatan pengguna KRL pada pekan depan, khususnya hari Senin (13/7/2020).

Diberitakan sebelumnya, PT KCI mencatat sebanyak 419.292 orang menggunakan KRL pada Senin (6/7/2020) pekan lalu.

Anne mengatakan bahwa jumlah tersebut meningkat enam persen Senin pekan sebelumnya dan menjadi angka tertinggi pengguna KRL selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Kerja di Jakarta, 2 Penumpang KRL di Stasiun Bogor Positif Covid-19

Peningkatan jumlah penumpang menyebabkan antrean dan penumpukan penumpang di sejumlah stasiun di antaranya Stasiun Bogor.

"Volume pengguna KRL kemarin di Stasiun Bogor tercatat 19.452 orang atau tumbuh 9 persen dibanding Senin pekan lalu," ungkap Anne, Selasa (7/7/2020).

Oleh karena itu, PT KCI tetap mensosialisasikan pentingnya jaga jarak dan mematuhi protokol pencegahan Covid-19 kepada para penumpang.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan KRL selama jam-jam sibuk.

"Dengan menghindari bepergian di jam-jam sibuk, para pengguna dapat terhindar dari antrean dan kepadatan yang ada. Pergerakan pengguna secara keseluruhan juga akan lebih lancar karena terbagi secara merata dalam beberapa jam," ucap Anne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com