Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Peringatkan Warga Jakarta soal Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 13/07/2020, 07:49 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir.

Bahkan, Jakarta sampai tiga kali melampaui jumlah penambahanan kasus harian pada pekan lalu, yakni pada Rabu (8/7/2020) dengan 344 kasus, Sabtu (11/7/2020) dengan 359 kasus, dan Minggu (12/7/2020) dengan 404 kasus.

Kondisi ini membuat Gubernnur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi peringatan kepada warganya.

Dalam video yang diunggah di akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Anies menyampaikan bahwa jika lonjakan terus terjadi, Pemprov bisa kembali memaksa warga untuk tetap di rumah.

Baca juga: Jika Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Anies: Kita Semua Bisa Kembali Dalam Rumah

“Saya ingatkan pada semua jangan sampai situasi ini jalan terus, sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake,” kata Anies dalam video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI, Minggu (12/7/2020).

“Bila itu terjadi, maka kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus,” sambung dia.

Positifity rate DKI terus menanjak saat PSBB transisi

Dalam video terebut, Anies menyebutkan bahwa pihak Pemprov sudah meningkatkan jumlah tes PCR harian sebanyak tiga kali lipat dari syarat minimal yang disarankan WHO.

Sejak 4 Juni 2020, Dalam satu minggu, Pemprov DKI melakukan swab test terhadap 20.000 lebih warga dalam sepekan.

Di pekan pertama PSBB Transisi Per tanggal 4-10 Juni, Pemprov DKI melakukan tes pada 21.197 orang, di mana 4,4 persen dari jumlah tersebut dinyatakan terpapar Covid-19.

Baca juga: Catat Lonjakan Kasus Tertinggi, Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Naik Jadi 10 Persen

Penurunan positivity rate sempat terjadi di pekan setelahnya, yakni pada tanggal 11-17 Juni 2020. Dari 27.091 orang yang diperiksa, hanya 3,1 persen yang dinyatakan positif.

Tapi, setelah itu, jumlah positivity rate DKI perlahan mulai menanjak. Di tanggal 8-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, dengan positivity rate sedikit meningkat di angka 3,7 persen.

Kemudian peningkatan kembali terjadi di tanggal 25 Juni-1 Juli. Ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity rate berada di angka 3,9 persen.

Peningkatan terus terjadi sepanjang 2 hingga 8 Juli, di mana ada 34.007 orang yang di tes PCR, positivity rate mencapai 4,8 persen.

Puncak kenaikan terjadi pada Minggu kemarin dengan catatan 10,5 persen.

Sebagian besar kasus baru Covid-19 tak bergejala

Dari kenaikan kasus tersebut, Anies menyampaikan bahwa sebagian besar dari mereka merupakan orang yang tak merasakan dampak penurunan kesehatan.

“Enam puluh enam persen dari (kasus baru) yang kita temukam adalah OTG (orang tanpa gejala). Orang yang dia tidak sadar bahwa dia sudah terekspos,” kata Anies dalam video yang diunggah di akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu.

Anies menyapaikan, rata-rata diantara mereka tidak menyadari bahwa dirinya telah terpapar Covid-19.

Baca juga: Anies: 66 Persen Kasus Baru Jakarta adalah OTG

Hasil itu baru diketahui tatkala petugas dari Puskesmas ataupun Dinkes melakukan tes.

Meski kebanyakan tanpa gejala, Anies tetap menyuruh warga untuk ekstra hati-hati karena tanpa disadari, mereka bisa menularkan kepada orang lain.

“Berbeda kalau positif yang kita temukan aalah yang sakit, yang datang ke Rumah Sakit, datang ke puskesmas, Tidak! Ini 66 persen adalah orang yang kita temukan karena kita melakukan testing (dengan active case finding),” ucap Anies.

Ingatkan warga untuk patuh protokol kesehatan

Lonjakan kasus pasien positif yang terjadi membuat Anies khawatir dengan kondisi Ibu Kota.

Ia lantas mengingatkan warga untuk patuh dengan protokol kesehatan agar angka penularan bisa kembali turun.

Hal pertama yang penting dilakukan adalah tetap menggunakan masker, di mana dan kapan saja.

Baca juga: Ingatkan soal Microdroplet, Yurianto: Masker Mutlak Digunakan, Bukan Face Shield

Kemudian selalu menjaga jarak aman kurang lebih satu meter antara satu dan lainnya. Jumlah orang dalam suatu ruang juga harus 50 persen dari total kapasitas yang ada.

“Dan yang paling penting dari semuanya jangan ragu untuk mengingatkan siapapun kapanpun-di manapun. Ingatkan, tegur bila ada yang tidak pakai masker, bila tidak jaga jarak, bila ruangan lebih dari kapasitas 50 persen,bila tidak melakukan cuci tangan,” ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com