JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di Jakarta belum berakhir. Bahkan, kasus baru Covid-19 di Ibu Kota tercatat melonjak dalam sepekan terakhir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, kasus-kasus baru positif Covid-19 berasal dari beberapa klaster. Salah satunya adalah pasar.
"Di pasar, pasar itu 6,8 persen," kata Anies dalam video yang ditayangkan di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Baca juga: 3 Kali Lonjakan Tertinggi dalam Sepekan, Ini Klaster Persebaran Covid-19 di Jakarta
Anies berujar, pasar menjadi salah satu lokasi yang harus diwaspadai sebagai tempat penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2).
Sebab, keramaian di pasar seringkali membuat jarak interaksi antar-orang tak terjaga.
"Kondisi di pasar seringkali membuat interaksi menjadi pendek. Pastikan bahwa semuanya disiplin," kata dia.
Anies menyatakan, Pemprov DKI Jakarta terus memantau dan mengawasi aktivitas di pasar-pasar tradisional di Jakarta guna mencegah penyebaran Covid-19.
Ada lebih dari 300 pasar yang diawasi aparat Pemprov DKI, baik pasar di bawah pengelolaan badan usaha Perumda Pasar Jaya maupun pasar rakyat lainnya.
"Kami pun melakukan pengawasan-pemantauan. Ada lebih dari 300 pasar, 153 di bawah Pemprov DKI Jakarta, kemudian sisanya adalah pasar rakyat," tutur Anies.
Baca juga: 5.000 ASN akan Disebar untuk Memantau 151 Pasar di Jakarta
Pemprov DKI mengerahkan sekitar 5.000 aparatur sipil negara (ASN) untuk mengawasi pasar-pasar tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.