Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

41 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Cempaka Putih Ditutup 3 Hari

Kompas.com - 13/07/2020, 12:28 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pasar Cempaka Putih, Jakarta Pusat ditutup selama tiga hari pada 13-15 Juli 2020.

Pasar tersebut ditutup sementara setelah 41 pedagang positif terpapar Covid-19 berdasarkan hasil tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR).

"Iya itu sudah dari minggu lalu. Jadi ini ditutup 13, 14, 15. Itu ditutup, nanti dari PSSU dan Damkar kecamatan melakukan disifeksi rencananya," kata Kepala Puskesmas Cempaka Putih Dicky Alsadik saat dihubungi, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Sejak PSBB Transisi, Jumlah Pasien Covid-19 Jakarta Bertambah 6.748 Orang

Menurut Dicky, ada 90 pedagang yang dites swab pada Rabu (8/7/2020) lalu. Hasil tersebut keluar pada Jumat dan Sabtu (11/7/2020).

Kemudian ditemukan 41 pedagang yang positif Corona.

"Soalnya ada 41 orang. Itu yang dites sekitar 90 orang. Hampir setengahnya yang positif. Dan masih ada yang belum diswab," ucapnya.

Ia mengaku, masih ada sebagian pedagang yang belum menjalani swab. Setelah pasar kembali beroperasi, pihak puskesmas bakal melakukan tes swab kedua.

"Mungkin setelah pasar kembali beroperasional, kita bicarakan sama pihak pasar apakah bisa dilakukan swab berikutnya," tambahnya.

Baca juga: Anies Peringatkan Warga Jakarta soal Lonjakan Kasus Covid-19

Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta terjadi belakangan ini. Lonjakan tersebut sampai mendapat sorotan dari Presiden Joko Widodo.

Dalam sepekan terakhir, Provinsi DKI Jakarta tiga kali mencatatkan penambahan kasus Covid-19 terbanyak.

Penambahan itu terjadi pada Rabu (8/7/2020) dengan 344 kasus, Sabtu (11/7/2020) dengan 359 kasus, dan Minggu (12/7/2020) dengan 404 kasus.

"Kondisi di Jakarta, laporan terakhir yang saya terima, angka positive rate-nya melonjak dari 4 persen - 5 persen sekarang sudah 10,5 persen. Tolong betul-betul dijadikan perhatian," kata Jokowi.

Baca juga: Jakarta Catat Lonjakan Tertinggi, Ini 10 Kelurahan dengan Kasus Covid-19 Terbanyak

Sementara itu, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan bahwa jika lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi, Pemprov bisa kembali memaksa warga untuk tetap di rumah.

“Saya ingatkan pada semua jangan sampai situasi ini jalan terus, sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake,” kata Anies dalam video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI, Minggu (12/7/2020).

“Bila itu terjadi, maka kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus,” sambung dia.

Anies menekankan bahwa 66 persen pasien Covid-19 di Jakarta tak mengalami gejala atau tidak sadar terinfeksi Covid-19.

Anies menyapaikan, rata-rata di antara mereka tidak menyadari bahwa dirinya telah terpapar Covid-19. Hasil itu baru ketahuan tatkala petugas dari Puskesmas ataupun Dinkes melakukan tes.

Meski kebanyakan tanpa gejala, Anies tetap menyuruh warga untuk ekstra hati-hati karena tanpa disadari, mereka bisa menularkan kepada orang lain.

“Berbeda kalau positif yang kita temukan adalah yang sakit, yang datang ke rumah sakit, datang ke puskesmas, Tidak! Ini 66 persen adalah orang yang kita temukan karena kita melakukan testing (dengan active case finding),” ucap Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com