JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Perancis terkait seorang warga negara itu, yaitu FAC alias Frans (65), tersangka kasus eksploitasi seksual terhadap 305 anak, yang meninggal dunia pada Minggu (12/7/2020) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengemukakan hal itu, Senin. Yusri menjelaskan, polisi akan berkoordinasi terkait penanganan terhadap jenazah yang saat ini masih berada di RS Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Rencananya hari ini akan bertemu juga dengan pihak rumah sakit untuk bagaimana tindak lanjut mengenai jenazah tersangka FAC ini," ujar dia.
Baca juga: Fakta Eksploitasi 305 Anak oleh WN Prancis, Bisa Bahasa Indonesia hingga Rehabilitasi Korban...
Frans meninggal diduga karena berusaha bunuh diri dengan melilitkan kabel di lehernya saat berada di dalam tahanan Polda Metro Jaya.
Dia tidak langsung meninggal karena upaya itu. Dia sempat mendapat perawatan intensif selama tiga hari di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, sebelum akhirnya meninggal pada Minggu malam kemarin.
Dia ditangkap dan ditahan polisi karena melakukan eksploitasi seksual terhadap anak-anak di bawah umur.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana sebelumnya mengatakan, penangkapan tersangka bermula saat polisi mendapatkan informasi soal adanya kasus eksploitasi seksual yang dilakukan Frans.
Polisi melakukan penyelidikan dan menangkap Frans di Hotel PP di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat.
"Kami menangkap WNA bersama dua anak di bawah umur dengan kondisi telanjang dan satu setengah telanjang. Saat itu (pelaku) kami bawa ke Polda," ujar Nana.
Polisi lalu memeriksa laptop milik tersangka. Di dalam laptop itu ada 305 rekaman video aktivitas seksual tersangka dengan korban yang berbeda-beda.
"Tiga ratus lima anak itu berdasarkan data video yang ada di laptop, dalam bentuk film. Dia videokan dari kamera yang tersembunyi di kamar tersebut saat dia melakukan aksinya," ucap Nana.
Polisi mengamankan barang bukti berupa laptop, 6 memory card, 20 alat kontrasepsi, 2 vibrator, dan 6 kamera.
Dari hasil penyelidikan, para korban mayoritas anak jalanan di Jakarta.
"Dari sejumlah korban mayoritas anak jalanan. Korban yang berhasil diidentifikasi ada 17 yang memang rata-rata berusia 10 tahun, ada 13 tahun, dan ada yang 17 tahun," kata Nana.
Frans biasanya mendekati kerumunan anak-anak saat berkeliling di Jakarta.
Baca juga: WN Prancis Predator Paedofil Bisa Bahasa Indonesia, Digunakan untuk Bujuk 305 Anak