Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Wali Kota Izinkan Sekolah di Bekasi Lakukan Kegiatan Belajar Tatap Muka

Kompas.com - 13/07/2020, 18:17 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan alasan sekolah diizinkan untuk lakukan pembelajaran secara tatap muka.

Alasannya karena dia menilai pemerintah telah dapat menekan agka penularan Covid-19 di Bekasi.

Selain itu, angka kematian selama sebulan belakangan ini juga diklaim tidak bertambah.

“Jadi gini, kan kalau kita mau masuk ke zona hijau tidak ada daerah yang hijau sekarang. Tapi pada saat Pemerintah ini mampu menekan memutus mata rantai, artinya hal-hal berkenan dengan yang saya sampaikan barusan (kegiatan belajar mengajar), ya kita lihat evaluasi lagi angka kematian 0 dan kesembuhan 100 persen,” Rahmat di Bekasi, Selasa (13/7/2020).

Baca juga: Kegiatan Tatap Muka Hanya Hari Pertama, Besok Siswa SMAN 2 Bekasi Kembali Belajar Daring

Ia mengatakan, alasan memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka tersebut juga dilandasi dengan sarana Pemkot yang memadai dalam menghadapi kasus Covid-19.

Misalnya, alat pemeriksaan Covid-19 yang cukup, tim medis, dan adanya sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Bekasi.

"Baik rapid test, kit swab, adanya tim medis, rumah sakir rujukan. Kan dinamakan adaptasi, adaptasi kan berarti penyesuaian,” kata dia.

Pria yang disapa Pepen ini menyatakan, meski Kota Bekasi belum zona hijau dirinya tetap mengizinkan sekolah kembali belajar tatap muka.

Bahkan Pepen telah mengajukan surat perizinan lakukan kegiatan belajar mengajar ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makariem dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ia mengatakan, selama protokol pencegahan Covid-19 diterapkan ketat di sekolah, maka kemungkinan kecil penyebarannya.

Baca juga: Hari Pertama ke Sekolah, Kegiatan di SMAN 2 Bekasi Berlangsung Satu Jam

Sebab menurut dia, siswa-siswi telah jenuh empat bulan belakangan ini mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan).

“Ya yang namanya menyelenggarakan Pemerintahan pasti ada salah dan benar. Nah kita cari yang benar. Kita mau melakukan ini (kegiatan belajar tatap muka) ya kita sampaikan, kita laporan terus-terus,” ujar dia.

“Kalau terkungkung pada keputusan Menteri seumpanya (terkait belajar mengajar tatap muka) maka tidak jalan ini nih nanti anak-anak sekolah. Kan anak-anak juga jenuh dan orangtuanya juga. Nah sekarang kita punya kemampuan itu. Jadi jalan saja menurut saya,” ucap dia.

Terakhir, ia juga menyarankan agar sekolah yang belum siap lakukan protokol pencegahan Covid-19 untuk tidak beroperasi terlebih dahulu.

Pemerintah Kota Bekasi telah izinkan sekolah untuk lakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (13/7/2020) hari ini.

Sekolah yang diizinkan terlebih dahulu untuk lakukan kegiatan belajar mengajar adalah sekolah yang ditunjuk sebagai role model. Role model dalam arti Pemkot Bekasi, yakni sekolah yang peraturan protokol pencegahan Covid-19 telah sesuai atau memenuhi persyaratan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com