Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Covid-19, Stok Hewan Kurban di Pasar Rawa Badak Sama seperti Tahun Lalu

Kompas.com - 15/07/2020, 09:47 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang perayaan Idul Adha pada akhir Juli nanti, banyak pedagang hewan kurban yang mulai membuka lapak dagangan mereka.

Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini para pedagang menjual hewan kurban mereka di tengah situasi pandemi Covid-19.

Salah satu pedagang hewan kurban (kambing dan domba) di dekat Pasar Rawa Badak, Koja, Jakarta Urara Ahmad (60) mengaku meski dalam situasi pandemi Ia tidak menurunkan persediaan hewan kurban, jumlahnya tetap sama dengan tahun lalu.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Jakarta, Tempat Pemotongan Hewan Kurban Harus Tertutup

"Sama stoknya (jumlah) dari tahun lalu. Tergantung permintaan konsumen sih. Sekarang sih emang benar ya ada Covid-19, saya juga khawatir. Tapi bagaimana keadaan ke depannya pembeli nanti, sepi atau rame nantinya," kata Ahmad di Pasar Rawa Badak, Koja, Selasa (14/7/2020) kemarin.

Menurut Ahmad hal itu dilakukan untuk menyesuaikan kabutuhan pembeli yang terkadang membeli hewan kurban beberapa hari atau jelang Idul Adha.

Tahun lalu, Ahmad menyetok kambing dan domba di lapaknya sebanyak 50 ekor.

Hewan-hewan kurban tersebut ia dapatkan dari daerah Purbalingga, Jawa Tengah.

"Ada kambing, domba, ada 50 ekor. Tahun ini dibawa dari Purbalingga, khusus dari sana," kata Ahmad.

Baca juga: Pandemi Covid-19 di Jakarta, Panitia Kurban DIlarang Gunakan Kupon Pembagikan Daging

Harga per ekornya pun variatif, tergantung kondisi badan kambing atau domba yang dipilih pembeli.

"Sekitar Rp 2,5 juta. Tergantung ukuran. Paling murah segitu, paling mahal Rp 3 jutaan," kata Ahmad.

Sejak Ahmad membuka lapaknya pada 10 Juli 2020, setidaknya sudah ada tujuh ekor kambing yang dipesan oleh pembeli.

Biasanya pembeli langsung membawa atau dititipkan terlebih dahulu dilapak dengan ditandai agar tidak tertukar dengan kambing yang belum dibeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com