Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pedagang Metro Atom Sudah Gunakan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Kompas.com - 15/07/2020, 13:42 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pasar Metro Atom Pasar Baru Ikhsan mengatakan, mayoritas pedagang di lingkungannya atau sekitar 60 persen, telah menggunakan kantong belanja ramah lingkungan (KBRL) sesuai kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang diberlakukan 1 Juli lalu.

"Sudah 60 persen yang menggunakan kantong ramah lingkungan. Kita terus berikan imbauan kepada pedagang dengan meminta teman-teman ASN yang ditugaskan memantau pasar. Jadi selain sosialisasi protokol kesehatan juga Pergub 142," kata Ikhsan pada saat dihubungi, Rabu (15/7/2020).

Pemprov DKI sebelumnya telah mengeluarkan Peraturan Gubernur DKI 142/2019 tentang tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat yang diberlakukan awal Juli 2020 lalu.

Baca juga: Dinas LH DKI Sidak 2.194 Lokasi Implementasi Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Menurut Ikhsan, para pedagang pertokoan seperti pedagang baju hingga perhiasan di Pasar Metro Atom Pasar Baru rata-rata sudah menggunakan kantong ramah lingkungan untuk membungkus barang bawaannya.

"Memang yang agak ekstra di pedagang bawah, yang pedagang pasar basah. Mereka beberapa ada yang masih pakai plastik," ujar Ikhsan.

Ikhsan mengaku sosialisasi penggunaan kantong belanja ramah lingkungan secara rutin dilakukan oleh para pengelola baik dari sosialisasi bentuk visual seperti poster dan spanduk hingga melalui pengeras suara.

Baca juga: Sebagian Gerai di Mal di Jakarta Telah Gunakan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

"Imbauan langsung, kita petugas keliling nih satu hari dua kali. Lalu setiap satu jam kita juga berikan imbauan penggunaan kantong belanja ramah lingkungan setiap satu jam sekali lewat pengeras suara gedung," ujar Ikhsan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Pusat Bakwan Ferizan mengapresiasi langkah pengelola Pasar Metro Atom terkait sosialisasi penggunaan kantong ramah lingkungan yang gencar dilaksanakan.

"Saya rasa cara tersebut cukup efektif untuk memberitahukan kepada masyarakat, pedagang dan pengunjung untuk beralih menggunakan kantong ramah lingkungan. Tadi kita kunjungan juga, cek ke information center, dan ada petugas khusus untuk memberikan info khusus itu," ujar Bakwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com