Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemeriksaan CLM Akan Dilakukan Secara Acak di Pusat Kegiatan Warga

Kompas.com - 15/07/2020, 16:25 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memeriksa secara acak CLM (corona likelihood metric) atau kalkulator Covid-19 warga yang sedang bepergian keluar rumah.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pemeriksaan CLM berbeda dengan pemeriksaan surat izin keluar masuk (SIKM) pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pemeriksaan SIKM sebelumnya dilakukan di kawasan perbatasan yang menjadi akses keluar masuk ke wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Warga Luar DKI Diimbau Isi Formulir CLM Sebelum Masuk Jakarta

"Tidak lagi seperti itu (seperti pemeriksaan SIKM) tapi kami akan melakukan pemeriksaan bisa saja di simpul-simpul transportasi atau pusat-pusat kegiatan. Kami akan melakukan sampling pemeriksaan terhadap warga yang beraktivitas, apakah sudah melakukan pengisian CLM ini," kata Syafrin, Rabu (15/7/2020).

Syafrin menyampaikan, warga Jakarta dan non-Jakarta yang ingin masuk wilayah Ibu Kota diimbau mengisi formulir CLM sebelum berkegiatan di luar rumah.

Sistem aplikasi CLM mampu mendeteksi dugaan indikasi terpapar Covid-19 berdasarkan informasi kondisi kesehatan yang diberikan saat pengisian formulir.

"SIKM kan wujud pembatasan. Tapi sekarang itu ditiadakan, diganti CLM, prinsipnya pengendalian bagaimana pergerakan orang di Jakarta itu seluruhnya aman dari wabah Covid-19," ujar Syafrin.

SIKM telah ditiadakan sejak 14 Juli 2020 dan diganti dengan pengisian CLM yang dapat diakses melalui aplikasi Jaki.

Pada proses pengisian, warga diimbau mengisi formulir CLM khususnya pada bagian kondisi kesehatan dengan jujur. Apabila ada indikasi terpapar Covid-19, sistem aplikasi CLM akan merekomendasikan yang bersangkutan untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 di puskesmas atau rumah sakit.

Selama menunggu jadwal pemeriksaan, mereka diimbau tidak melakukan perjalanan ke luar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com