Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ojol di Tangerang Keberatan Lakukan Rapid Test jika Pakai Biaya Sendiri

Kompas.com - 16/07/2020, 13:37 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Syarat ojek online (ojol) harus melakukan rapid test untuk mengetahui punya kemungkinan telah terpapar Covid-19 sebelum kembali mengangkut penumpang di wilayah Tangerang dirasa memberatkan oleh para pengemudi.

Mardani, pengemudi ojol yang ditemui di Jalan Daan Mogot, depan Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (16/7/2020), mengatakan keberatan dengan syarat rapid test yang diberikan Pemprov Banten itu.

"Sebetulnya untuk rapid test kemudian bayar sendiri keberatan sih, Pak, karena kami orderan kan sepi," kata Mardani.

Baca juga: Ojol di Tangsel Akan Diizinkan Angkut Penumpang, Gojek Siap Aktifkan Lagi GoRide

Ia mengemukakan, syarat tersebut memberatkan pengemudi ojol yang saat ini pendapatannya berkurang. Ia berharap, jika diwajibkan melakukan rapid test, Pemerintah Provinsi Banten atau Kota Tangerang bisa membiayai rapid test mereka.

"Kami inginnya dibiayai pemerintah karena kami sendiri keberatan kalau uang sendiri," kata dia.

Senada dengan Mardani, Irwan pengemudi ojol yang ditemui di TangCity Mall Kota Tangerang merasa keberatan dengan aturan rapid test tersebut.

"Keberatanlah, karena bukan cuman kami saja yang harusnya di-rapid test, penumpangnya juga harus rapid test itu kan," tutur dia.

Irwan mengatakan dirinya sebenarnya ingin mengikuti aturan terkait rapid test asalkan ditanggung pemerintah atau perusahaan aplikasi.

Irwan beralasan, penghasilannya saat ini masih sangat minim sehingga untuk biaya rapid test masih sangat memberatkan.

"Kami sih sebenarnya mau tapi bagaimana lagi, pendapatan sehari-hari kembang-kempis itu," tutur dia.

Dinas Perhubungan Provinsi Banten telah mengeluarkan surat izin bagi ojol untuk mengangkut penumpang.

Salah satu aturan dalam surat tersebut adalah pengemudi ojol diminta menjalani rapid test. Hanya pengemudi ojol yang hasil rapid test- nya non-reaktif yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi atau lembaga yang berwenang yang dibolehkan untuk beroperasi kembali dan mengangkut penupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com