Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Telusuri Adanya Penabrak Lain dalam Kecelakaan Maut di DI Panjaitan

Kompas.com - 16/07/2020, 16:47 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas Polrestro Jakarta Timur menelusuri kemungkinan adanya pengendara selain Anjani Rahma Pramesti (23) yang diduga terlibat dalam kecelakaan di Jalan DI Panjaitan, Rabu (15/7/2020) malam.

"Nah itu yang perlu kami selidiki," kata Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur, AKP Agus Agus Suparyanto di Jakarta, Kamis (16/7/2020), seperti dikutip Antara.

Kemungkinan adanya pengendara lain yang terlibat diketahui berdasarkan keterangan salah satu saksi mata kejadian.

Saksi tersebut menceritakan, pengendara motor Honda Spacy Nopol T 4484 BV Dadan Sujana tertabrak mobil pengendara lain di Jalan Layang DI Panjaitan.

"Jadi pengendara motor itu terpental ke arah trotoar pas ketabrak sama HRV (mobil yang dikendarai Anjani), lalu ditabrak pengendara Honda Mobilio yang ada di belakang HRV," kata saksi tersebut.

Baca juga: Kecelakaan Maut di DI Panjaitan, 2 Orang Tewas dan Seorang Luka

Sementara penumpangnya atas nama Dony Sanjaya terpental ke jalur Bus Transjakarta.

Kedua korban tewas seketika di tempat kejadian perkara (TKP). Jasad mereka telah dibawa ke RS Polri untuk keperluan visum.

Sementara itu, dalam video Instastory yang ditayangkan pemilik akun @kurniatulkadri di TKP, Anjani mengaku panik usai menabrak Sujana dan Dony.

"Saya nggak tahu, saya tidak berhenti karena saya tidak mau mati. Di sana 'chaos'," kata Anjani saat memberikan keterangan kepada warga di lokasi kejadian.

Menyadari situasi yang tidak kondusif, perempuan yang diketahui berprofesi sebagai pegawai pemerintah itu berupaya menyelamatkan diri dari amukan warga.

Baca juga: Kecelakaan Maut di DI Panjaitan, Polisi: Pengendara Mobil Mengantuk

Namun sekitar 500 meter dari TKP pertama, Anjani kembali menabrak korban lainnya bernama Novan Bawono yang saat itu sedang mendorong motor.

Novan dilaporkan menderita luka parah dan sedang dalam perawatan tim medis.

Satlantas Polres Jakarta Timur bakal melakukan tes urine terhadap Anjani untuk memastikan apakah dalam pengaruh narkoba atau alkohol sebelum kecelakaan.

Dalam keterangan sementara, kata Agus, Anjani sebelum kecelakaan sedang mencari percetakan yang buka 24 jam untuk menyelesaikan tugas kantor.

"Nyari percetakan 24 jam. Karena pagi ini rencana mau paparan di kantornya," ujar dia.

Keterangan awal, Anjani mengaku lelah dan mengantuk.

"Lelah, ngantuk. Katanya dia beberapa hari dikejar deadline mau paparan kerjaan hari (Kamis) ini di kantornya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com