Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Sekolah di Bekasi Akan Gelar KBM Tatap Muka, Wali Kota Diingatkan untuk Minta Izin Emil Dulu

Kompas.com - 16/07/2020, 19:59 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sekolah role model di Bekasi akan menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Senin (20/7/2020) depan.

Empat sekolah yang menjadi role model, yaitu Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SD Jakasampurna 6 dan SMPN 02 Kota Bekasi

Hingga kini Pemkot Bekasi belum mendapat izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia, Nadiem Makariem dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro minta agar Wali Kota Bekasi tetap menunggu perizinan dari Nadiem dan Ridwan Kamil sebelum membolehkan sekolah gelar KBM tatap muka.

Baca juga: Mulai 20 Juli, 4 Sekolah di Kota Bekasi Belajar dengan Tatap Muka

“Kalau tanggal 20 Juli mau dibuka juga diasumsikan tanggal itu beliau sudah mendapatkan izin dari Gubernur,” ujar Choiruman saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).

Ia minta Pemkot tidak nekat membuka sekolah sebelum dapat izin dari Nadiem dan Ridwan Kamil.

Sebab semua kebijakan Pemkot harus disetujui oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.

“Ya belum boleh lah (sekolah tetap muka) kan tanggung jawabnya juga di Gubernur persetujuannya itu. Sama kayak PSBB, kan beberapa kebijakan harus dikoordinasikan oleh Gubernur,” kata dia.

Diakui Choiruman, sekolah role model untuk tatap muka diperlukan saat ini. Sehingga bisa menjadi evaluasi jika nantinya pelaksanaan tatap muka sekolah digelar serempak.

Baca juga: 5 ASN Bekasi Positif Covid-19, Mulai dari Kepala Inspektorat hingga Staf Ahli

“Yang kaya gitu bisa dilaksanakan apabila ada role modelnya. Kalau ada role modelnya kan bisa menjadi contoh yang lain, yang namanya role model dia butuh aktualnya seperti apa gitu,” ucap dia.

Kembalinya kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah secara tatap muka kata Choiruman harus diiringi dengan berbagai antisipasi bagaimana angka penularan Covid-19 di Bekasi tidak bertambah.

Misalnya, pihak sekolah wajib bertanggungjawab terkait protokol kesehatan diterapkan saat nantinya KBM tatap muka berlangsung.

Selain itu, dimulainya KBM tatap muka harus melalui persetujuan orangtua murid.

Pemkot juga harus menginformasikan orangtua murid terkait perkembangan kasus Covid-19 secara transparan di Bekasi.

Baca juga: Menengok RW Siaga di Bekasi dengan Nihil Kasus Covid-19, Ternyata Ini Rahasianya...

“Kekhawatiran orangtua dalam rangka kesiapan di Pesantren, sekolah dalam pembukaan kelas seperti pengajar. Kota Bekasi itu harus dipantau juga yaitu perkembangan terakhir bagaimana. Itu harus disampaikan juga supaya kekhawatiran masyarakat tidak menjadi klaster baru itu bisa dipertimbangkan,” kata dia.

Terakhir, ia minta Pemkot untuk berdiskusi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) maupun pakar pendidikan terkait keputusan kebijakan Pemkot membolehkan secara tatap muka.

Sehingga hal-hal yang dikhawatirkan tidak terjadi saat sekolah kembali gelar KBM tatap muka.

“Harusnya melibatkan pakar psikologi anak jadi jangan pandangan Walkot sepihak aja. Jadi dengan adanya pakar bisa dilihat bagaimana anak-anak bisa memahami risiko,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com