Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jalur Menuju Danau Cavalio, Tempat yang Diduga Didatangi Editor Metro TV Yodi Prabowo

Kompas.com - 16/07/2020, 20:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kompas.com lalu berhenti di pinggir lapangan selebar kira-kira 10 meter setelah menempuh jarak sekitar 100 meter dari tikungan terakhir. 

Dari situ, warga mengarahkan Kompas.com untuk menuju Danau Cavalio melewati gang sempit selebar setengah meter dengan berjalan kaki. Di ujung gang, ada Masjid Al-Ikhlas.

Kontur jalan kemudian menurun curam di depan Masjid Al-Ikhlas. Kompas.com menuruni jalan melewati anak tangga.

Setelah melewati tangga, Danau Cavalio terlihat. Warung Amir berada di sebelah kiri jalan jika menghadap Danau Cavalio.

Jalan di pinggir Danau Cavalio berbentuk paving block. Pohon rindang membuat suasana makin teduh dan angin bertiup cukup kencang pada malam itu.

Kondisi di Danau Cavalio sekitar pukul 20.00 WIB malam itu sepi. Hanya ada beberapa penjaga warung dan warga sekitar yang sedang memancing ikan di danau.

Baca juga: Editor Metro TV Tewas, Polisi Periksa Sidik Jari di Barang Bukti

Pemilik Warung Pendopo Bu Mimi, Sulasmi (45) mengatakan kondisi Danau Cavalio memang sepi baik pada pagi hingga malam hari.

Tak banyak orang yang berkunjung untuk bersantai atau jajan di warung pinggir Danau Cavalio.

“Jangankan dapat ratusan ribu. Puluhan ribu saja susah dapet,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Warung Pendopo Bu Mimi di pinggir Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Warung Pendopo Bu Mimi di pinggir Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.

Area Danau Cavalio termasuk ke dalam wilayah yang terkena aturan pembatasan sosial berskala lingkungan (PSBL) sejak 16 Juni 2020.

Sejak bulan lalu, ia sulit mendapatkan pelanggan lantaran penerapan PSBL.

Akses masuk Danau Cavalio menurut Sulasmi dibatasi. Beberapa akses ditutup untuk mengurangi keramaian di Danau Cavalio.

Pemilik Warung Amir, Sari (53) mengatakan bahwa warungnya juga sepi sejak bulan lalu. Kondisi warungnya tak jauh berbeda dengan warung milik Sulasmi.

“Anak di sini sepi yang nongkrong. Bapak-bapak saja yang mancing di sini,” ujar Sari.

Menurut dia, pengunjung yang datang juga biasanya dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Sari menyebutkan, tak banyak orang baru yang berkunjung ke warungnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com