Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jalur Menuju Danau Cavalio, Tempat yang Diduga Didatangi Editor Metro TV Yodi Prabowo

Kompas.com - 16/07/2020, 20:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi Warung Amir di pinggir danau yang disebut polisi pernah didatangi oleh editor Metro TV, Yodi Prabowo terletak tak jauh dari tempat penemuan mayat Yodi.

Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), lokasi warung tersebut berjarak sekitar 400 meter dari tempat penemuan mayat Yodi.

Warung Amir muncul dari hasil olah TKP pihak kepolisian menggunakan bantuan anjing K-9.

Anjing K-9 mengedus bau dari baju dan pisau yang ditemukan dekat mayat Yodi.

Baca juga: Cerita Ibu Sebelum Editor Metro TV Tewas, Jadi Pemurung dan Tak Selera Makan

Kompas.com sempat menelusuri jalan menuju pinggir danau yang dikenal masyarakat dengan nama Danau Cavalio.

Kompas.com memulai penelusuran dari Warung Gifa yang terletak di seberang tempat penemuan mayat Yodi menggunakan motor.

Ada beberapa jalur masuk menuju Danau Cavalio. Ada yang menggunakan akses motor, ada juga yang menggunakan akses jalan kaki.

Kondisi lalu lintas di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (16/7/2020). Di sebelah kanan yang terpasang garis polisi adalah tempat penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Kondisi lalu lintas di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (16/7/2020). Di sebelah kanan yang terpasang garis polisi adalah tempat penemuan mayat editor Metro TV Yodi Prabowo.

Perjalanan bisa melewati Gang Batako dan juga melewati Tempat Pemakaman Umum (TPU)

Sekitar 25 meter dari Warung Gifa tepatnya ke arah TPU Kober Ulujami, ada tempat pembuatan batu nisan. Sekitar 25 meter setelah tempat pembuatan batu nisan, ada sebuah gang kecil beraspal dengan lebar sekitar tiga meter.

Kompas.com berbelok masuk ke dalam gang itu. Jalan agak menurun. Di sebelah kiri jalan ada terdapat tembok rumah warga dan di sebelah kiri langsung terdapat kuburan.

Baca juga: Sejumlah Pemilik Warung di Sekitar TKP Mengaku Tak Pernah Lihat Editor Metro TV Yodi Prabowo

Sekitar 100 meter dari mulut gang, jalan berbelok ke kiri dan langsung menikung kembali ke kanan.

Jalan gang di tikungan tersebut diapit oleh kuburan di kiri dan kanan jalan. Jalan kembali lurus sekitar 25 meter hingga menikung kembali ke arah kanan.

Gang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober Ulujami menuju Danau Cavalio, Pesanggrahan, Jakarta.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Gang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober Ulujami menuju Danau Cavalio, Pesanggrahan, Jakarta.

Di dekat tikungan, ada sebuah musala kecil. Jalan kembali lurus dan rumah-rumah padat penduduk berdiri di kiri dan kanan gang yang berbatasan dengan TPU Kober Ulujami.

Dari penelusuran singkat mulai mulut gang, lokasi Danau Cavalio terkesan tersembunyi. Kompas.com sempat bertanya kepada warga sekitar dan diberikan rekomendasi arah.

Semua rekomendasi yang diberikan mengarah ke sebelah kiri jalan. Rekomendasi untuk jalan kaki juga diberikan.

Kompas.com lalu berhenti di pinggir lapangan selebar kira-kira 10 meter setelah menempuh jarak sekitar 100 meter dari tikungan terakhir. 

Dari situ, warga mengarahkan Kompas.com untuk menuju Danau Cavalio melewati gang sempit selebar setengah meter dengan berjalan kaki. Di ujung gang, ada Masjid Al-Ikhlas.

Bangunan Masjid Al-Ikhlas di dekat Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Bangunan Masjid Al-Ikhlas di dekat Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.

Kontur jalan kemudian menurun curam di depan Masjid Al-Ikhlas. Kompas.com menuruni jalan melewati anak tangga.

Setelah melewati tangga, Danau Cavalio terlihat. Warung Amir berada di sebelah kiri jalan jika menghadap Danau Cavalio.

Jalan di pinggir Danau Cavalio berbentuk paving block. Pohon rindang membuat suasana makin teduh dan angin bertiup cukup kencang pada malam itu.

Kondisi di Danau Cavalio sekitar pukul 20.00 WIB malam itu sepi. Hanya ada beberapa penjaga warung dan warga sekitar yang sedang memancing ikan di danau.

Baca juga: Editor Metro TV Tewas, Polisi Periksa Sidik Jari di Barang Bukti

Pemilik Warung Pendopo Bu Mimi, Sulasmi (45) mengatakan kondisi Danau Cavalio memang sepi baik pada pagi hingga malam hari.

Tak banyak orang yang berkunjung untuk bersantai atau jajan di warung pinggir Danau Cavalio.

“Jangankan dapat ratusan ribu. Puluhan ribu saja susah dapet,” ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Warung Pendopo Bu Mimi di pinggir Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Warung Pendopo Bu Mimi di pinggir Danau Cavalio, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta.

Area Danau Cavalio termasuk ke dalam wilayah yang terkena aturan pembatasan sosial berskala lingkungan (PSBL) sejak 16 Juni 2020.

Sejak bulan lalu, ia sulit mendapatkan pelanggan lantaran penerapan PSBL.

Akses masuk Danau Cavalio menurut Sulasmi dibatasi. Beberapa akses ditutup untuk mengurangi keramaian di Danau Cavalio.

Pemilik Warung Amir, Sari (53) mengatakan bahwa warungnya juga sepi sejak bulan lalu. Kondisi warungnya tak jauh berbeda dengan warung milik Sulasmi.

“Anak di sini sepi yang nongkrong. Bapak-bapak saja yang mancing di sini,” ujar Sari.

Menurut dia, pengunjung yang datang juga biasanya dari petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Sari menyebutkan, tak banyak orang baru yang berkunjung ke warungnya.

Warungnya buka pukul 08.00 - 18.00 WIB. Di warungnya menjual mi instan dan kopi.

Di depan Warung Amir pada Sabtu (11/7) lalu, anjing K-9 sempet berputar-putar. Sari mengatakan, pada saat itu suaminya, Amir sedang membersihkan kulit ikan sepat.

"Saya pikir karena amis, jadi anjingnya ke sini," ujarnya sambil tertawa.

Warung Amir di pinggir Danau Cavalio, Pesanggrahan, Jakarta. Warung Amir menjadi tempat.  Warung itu juga sempat didatangi polisi dengan mengikuti arah endusan anjing K-9 dalam olah tempat kejadian perkara (TKP).KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Warung Amir di pinggir Danau Cavalio, Pesanggrahan, Jakarta. Warung Amir menjadi tempat. Warung itu juga sempat didatangi polisi dengan mengikuti arah endusan anjing K-9 dalam olah tempat kejadian perkara (TKP).

Sari pun membantah jika disebut suaminya mengenal Yodi Prabowo. Ia beralasan, akan mengenal orang-orang yang sering berkunjung ke warungnya.

Kompas.com beberapa kali menunjukkan foto Yodi Prabowo kepada Sari. Ia pun menggelengkan kepala dan bilang tak mengenal wajah Yodi.

Penelusuran anjing K-9 menuju Warung Amir adalah bagian dari upaya pengumpulan petunjuk kasus kematian Yodi. 

Yodi sendiri ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami pada Jumat (10/7). Informasi penemuan mayat Yodi diawali dari laporan tiga anak kecil yang sedang bermain layang-layang di sekitar tempat penemuan.

Baca juga: Fakta Tewasnya Editor Metro TV yang Ditemukan di Pinggir Tol Pesanggrahan

Berdasarkan olah tempat kejadian, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Hingga kini, kasus kematian Yodi masih menyimpan teka-teki. Polisi sudah memeriksa lebih dari 23 saksi yang terdiri dari orang terdekat, keluarga, kekasih, rekan kerja, dan saksi-saksi di sekitar tempat penemuan.

Polisi juga sedang memeriksa sidik jari di barang-barang bukti termasuk sebilah pisau dapur yang ditemukan di dekat mayat Yodi.

Polisi juga memeriksa rekaman video Closed-circuit television (CCTV) di sekitar tempat penemuan mayat dan jalur perlintasan Yodi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com