TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan digelar pada Desember 2020.
Sejumlah tahapan persiapan penyelenggaraan pesta demokrasi ini sudah mulai dilakukan, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel pun menyiasati pelaksanaan persiapan tersebut dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan.
Hal itu untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Baca juga: Jelang Pilkada Tangsel 2020, KPU Mulai Tahapan Coklit hingga 13 Agustus
Di wilayah Tangsel, persiapan Pilkada sudah memasuki tahapan pemutakhiran data pemilih yang dimulai sejak 15 Juli hingga 13 Agustus 2020.
Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai basis data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Tangsel 2020.
Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro menjelaskan bahwa pihaknya sudah menetapkan 2.965 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sejak 10 Juli 2020.
Jumlah petugas tersebut disesuaikan dengan banyaknya TPS di wilayah Tangsel. Mereka tersebar di tujuh wilayah kecamatan untuk mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) guna pemutakhiran data.
"Itu sebagian PPDP sudah mulai melakukan di wilayah masing-masing. Jumlah petugas PPDB itu sesuai sama jumlah PTS Pilkada Tangsel," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
Adapun jumlah data yang akan dicoklit oleh PPDP KPU Tangsel sebanyak 1.380.662 orang.
Pencoklitan yang dilakukan, kata Bambang, untuk memastikan bahwa pemilihan pada Pilkada Tangsel memang memiliki hak untuk menggunakan suaranya.
"Jangan sampai pemilih yang harusnya tidak tercatat, misalnya dia sudah meninggal atau sekarang sudah beralih status menjadi TNI-Polri (terdaftar). Kan enggak mungkin dia memberikan suara," kata Bambang.
Para PPDP di wilayah Tangsel diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan cepat atau rapid test sebelum memulai tugasnya.
Bambang menambahkan, pelayanan rapid test untuk para PPDP tersebut dibuka hingga Jumat (17/7/2020) karena masih banyak petugas yang belum memeriksakan diri.
"Sudah dari 14 Juli dilakukan, tetapi memang belum semuanya. Mungkin karena ada petugas yang bekerja dan belum sempat," ungkapnya.