Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahapan Coklit Jelang Pilkada Tangsel, Petugas Dites Covid-19 hingga Wajib Ber-APD

Kompas.com - 17/07/2020, 09:19 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan digelar pada Desember 2020.

Sejumlah tahapan persiapan penyelenggaraan pesta demokrasi ini sudah mulai dilakukan, meski pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel pun menyiasati pelaksanaan persiapan tersebut dengan menerapkan sejumlah protokol kesehatan.

Hal itu untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta demokrasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga: Jelang Pilkada Tangsel 2020, KPU Mulai Tahapan Coklit hingga 13 Agustus

Di wilayah Tangsel, persiapan Pilkada sudah memasuki tahapan pemutakhiran data pemilih yang dimulai sejak 15 Juli hingga 13 Agustus 2020.

Data tersebut nantinya akan digunakan sebagai basis data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Tangsel 2020.

Lantik 2.985 petugas pemutakhiran data pemilih

Ketua KPU Tangsel Bambang Dwitoro menjelaskan bahwa pihaknya sudah menetapkan 2.965 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sejak 10 Juli 2020.

Jumlah petugas tersebut disesuaikan dengan banyaknya TPS di wilayah Tangsel. Mereka tersebar di tujuh wilayah kecamatan untuk mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) guna pemutakhiran data.

"Itu sebagian PPDP sudah mulai melakukan di wilayah masing-masing. Jumlah petugas PPDB itu sesuai sama jumlah PTS Pilkada Tangsel," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (16/7/2020).

Adapun jumlah data yang akan dicoklit oleh PPDP KPU Tangsel sebanyak 1.380.662 orang.

Pencoklitan yang dilakukan, kata Bambang, untuk memastikan bahwa pemilihan pada Pilkada Tangsel memang memiliki hak untuk menggunakan suaranya.

"Jangan sampai pemilih yang harusnya tidak tercatat, misalnya dia sudah meninggal atau sekarang sudah beralih status menjadi TNI-Polri (terdaftar). Kan enggak mungkin dia memberikan suara," kata Bambang.

Wajib rapid test

Para PPDP di wilayah Tangsel diwajibkan untuk menjalani pemeriksaan cepat atau rapid test sebelum memulai tugasnya.

Bambang menambahkan, pelayanan rapid test untuk para PPDP tersebut dibuka hingga Jumat (17/7/2020) karena masih banyak petugas yang belum memeriksakan diri.

"Sudah dari 14 Juli dilakukan, tetapi memang belum semuanya. Mungkin karena ada petugas yang bekerja dan belum sempat," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com