JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Pengelola Bioskop di Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengaku memaklumi keputusan pemerintah Jakarta yang batal membuka kembali operasional bioskop.
Ia meyakini keputusan tersebut terbaik dalam mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
"Kita juga maklum pemerintah daerah juga udah mati-matian, itu harus kita apresiasi terlepas itu bisa atau tidak," ucap Djonny saat dihubungi, Jumat (17/7/2020).
Meski sebelumnya Pemprov DKI Jakarta telah mengizinkan bioskop beroperasi pada 12 Juli 2020, namun pihaknya sengaja mengundur waktu pembukaan.
Baca juga: Grafik Covid-19 Belum Melandai, Bioskop di Jakarta Batal Buka 29 Juli
Hal tersebut untuk melihat jumlah kasus Covid-19 di Jakarta menurun atau tidak.
"Kita ulur sampai tanggal 29 Juli, kita takut Jakarta ini tambah parah ternyata betul kan Jakarta parah," kata dia.
Menurut Djonny, GPBSI juga tak kecewa dengan keputusan tersebut karena saat ini banyak orang yang juga susah dalam menjalani usaha.
"Hari gini semua juga susah. Saya pikir ya kan artinya kita maklumlah," tambah Djonny.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memutuskan menunda pembukaan kembali operasional bioskop.
Sedianya, bioskop seharusnya mulai kembali beroperasi pada 29 Juni.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta hingga PSBB Transisi Diperpanjang
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia menjelaskan, penundaan pembukaan bioskop itu disebabkan grafik penambahan kasus Covid-19 di Jakarta belum melandai.
"Iya betul (pembukaan bioskop ditunda). Saat ini, Covid-19 di Jakarta belum stabil, naik lagi, jadi kita tunda sampai benar-benar kondusif," kata Cucu saat dihubungi, Kamis (16/7/2020).
Provinsi DKI Jakarta memperpanjang penerapan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi hingga 2 pekan kedepan mulai Jumat ini.
Pasalnya, kasus Covid-19 belum melandai selama perpanjangan PSBB transisi.
Bahkan, kasus Covid-19 di Jakarta sempat disorot pemerintah pusat ketika tercatat kenaikan tertinggi jumlah pasien positif Covid-19 pada Minggu (12/7/2020), dengan penambahan 404 kasus.
Baca juga: Anies: Jangan Lengah, 66 Persen Kasus Positif Covid-19 Baru di Jakarta Adalah OTG