Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 18/07/2020, 10:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan wakilnya Pradi Supriatna semakin mantap berpisah jelang Pilkada Depok 2020 nanti.

Pecah kongsi itu semakin nyata di depan mata setelah Pradi yang notabene kader Gerindra, secara resmi memperoleh rekomendasi untuk berkoalisi dengan kader PDI-P Afifah Aliyah di Pilkada Depok 2020.

Rekomendasi tersebut diterbitkan Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Jumat (17/7/2020) kemarin.

Keputusan DPP PDI-P itu buah dari rekomendasi dari tingkat kota dan provinsi dari Gerindra dan PDI-P yang sama-sama bersepakat mengusung Pradi-Afifah di pilkada.

Baca juga: Resmi, PDI-P dan Gerindra Koalisi Usung Pradi Supriyatna-Afifa Alia di Pilkada Depok

Mesra pada 2015

Pada Pilkada Depok 2015, Idris diusung menjadi calon wali kota menggantikan kader PKS Nur Mahmudi Ismail.

Idris merupakan kalangan nonpartai yang lekat dengan citra pendakwah, dekat dengan PKS, serta sudah mendampingi Nur Mahmudi sebagai wakil wali kota pada periode sebelumnya.

Sementara itu, Pradi merupakan Ketua DPC Gerindra Kota Depok.

Berbekal 9 kursi, Gerindra tak bisa mengusung sendiri calon usungannya di Depok saat itu, karena partai politik di Depok minimal punya 10 kursi di parlemen untuk mengusung calon.

PKS menjadi pengusung utama pasangan Idris-Pradi. Pasangan ini berhadapan dengan pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi yang diusung PDI-P dan Golkar.

Baca juga: Komentar Pradi Supriatna dan Afifah Aliyah Resmi Diusung PDI-P di Pilkada Depok

Idris-Pradi berhasil menang telak dengan perolehan 411.367 atau 61,91 persen suara, menundukkan pasangan Dimas-Babai yang hanya meraup 253.086 atau 38,19 persen suara.

Meski demikian, angka golput cukup tinggi dengan total perolehan 557.576 suara tidak sah pada pemungutan suara 9 Desember 2015.

Setelah menjabat, hubungan antara Idris dengan Pradi tak begitu intim.

Renggangnya hubungan Idris dengan Pradi juga "didukung" makin jauhnya relasi PKS dengan Gerindra selama menjalankan pemerintahan.

Pihak Gerindra menganggap bahwa dalam pembuatan keputusan, partai besutan Prabowo Subianto itu kerap tidak dilibatkan, termasuk Pradi Supriatna sebagai wakil wali kota.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com