JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Mochammad Irwan Susanto mengatakan, polisi mengalami sejumlah kendala untuk mengungkap kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Salah satu kendala yang dihadapi polisi adalah rendahnya kualitas video dan terhapusnya rekaman video CCTV di sekitar tempat penemuan mayat Yodi.
"Gambaran CCTV itu tidak jelas. Karena tidak jelasnya kami minta bantu laboratorium dengan alat khusus sehingga mempermudah kita melihat. Seperti apa mungkin jenis mobilnya, pelat nomornya, dan lain sebagainya," ujar Irwan di kantornya, Jumat lalu.
Baca juga: Polisi Temukan Rambut di Tempat Penemuan Jasad Editor Metro TV Yodi Prabowo
Irwan menambahkan, salah satu CCTV yang berada di dekat sekitar lokasi penemuan mayat Yodi Prabowo sudah terhapus.
"Kalau kami di TKP, informasi terakhir (CCTV) itu sudah terhapus karena sudah tertimpa (video lain). Yang sangat dekat dengan TKP itu sudah terhapus, tapi kita berupaya mencari agar terang perkara ini," ujarnya
Selama penyidikan, Irwan mengakui polisi kesulitan melacak jejak terduga pelaku di tempat kejadian perkara (TKP), meskipun telah mengerahkan dua anjing K-9.
"Kesulitan kami, alat-alat bukti yang kiranya mendukung bahwa ada jejak pelaku di TKP itu belum selesai, masih diteliti secara forensik," ujar dia.
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Baca juga: Polisi Klarifikasi, Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas karena Luka Tusuk
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Pada jenazah Yodi terdapat luka tusuk. Di dekat jenazahnya ditemukan juga sebilah pisau.
Dari penelusuran anjing K-9, Yodi sempat diduga mampir ke sebuah warung di pinggir Danau Cavalio.
Petunjuk tersebut hasil endusan anjing K-9 dari barang bukti seperti baju yang dikenakan Yodi dan pisau.
Kini, kasus pengungkapan kematian Yodi telah bergulir lebih dari sepekan. Namun, misteri kematian Yodi belum terungkap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.