Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Lawan dan Kawan, Wali Kota-Wawali Kota Depok yang Akhirnya Pecah Kongsi pada Pilkada 2020

Kompas.com - 19/07/2020, 16:07 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desas desus pecah kongsi antara Wali Kota Depok Mohammad Idris dan wakilnya, Pradi Supriatna, akhirnya menunjukkan titik terang.

Mereka berdua mantap berpisah pada Pilkada Depok tahun 2020.

Pradi yang notabene kader Partai Gerindra secara resmi memperoleh rekomendasi untuk berkoalisi dengan kader PDI-P, Afifah Aliyah, pada Pilkada Depok.

Rekomendasi tersebut diterbitkan Dewan Pimpinan Pusat PDI-P, Jumat (17/7/2020), setelah direkomendasikan oleh kader partai dari tingkat kota dan provinsi.

Baca juga: Resmi, PDI-P dan Gerindra Koalisi Usung Pradi Supriyatna-Afifa Alia di Pilkada Depok

Pradi pun menanggapi hasil rekomendasi itu dengan santai.

Dia menilai rekomendasi itu merupakan hasil komitmen kedua partai sejak lama. 

Meskipun demikian, DPP Partai Gerindra hingga hari ini belum menerbitkan surat keputusan pencalonan Pradi-Afifah di Depok.

"Saya sebagai pengurus partai dan ketua DPC partai di Depok tentunya sangat memahami. Kami ikuti dari mulai penjaringan sejak Oktober sampai Januari, ada beberapa nama yang terdaftar dan kami ikuti prosedur itu termasuk saya pribadi," kata Pradi, Jumat sore.

Baca juga: Komentar Pradi Supriatna dan Afifah Aliyah Resmi Diusung PDI-P di Pilkada Depok

"Kami sangat hafal fase demi fase dan waktu demi waktu, sampai dengan tingkat DPD di provinsi. Bahkan Ibu Afifah hadir di pleno DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat," tambahnya.

Sependapat dengan Pradi, Afifah menganggap hasil rekomendasi itu sebagai amanah baginya.

"Ini amanat berat yang diberikan, apalagi kalau kami menang, itu lebih berat karena kami harus mengayomi semua warga Depok," ujar Afifah, Jumat.

Baca juga: Keputusan PDI-P Usung Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020 Dianggap Sudahi Desas-desus

"Buat saya, rekomendasi ini bukan sesuatu yang harus diraih, tetapi ini adalah sesuatu yang diamanahkan," tambah dia.

Idris dan Pradi, antara lawan dan kawan

Sebelum pecah kongsi pada Pilkada Depok 2020, Idris dan Pradi berpasangan pada Pilkada 2015.

Mereka diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra.

PKS mengusung Idris menjadi calon wali kota depok menggantikan kader PKS lainnya, yakni Nur Mahmudi, yang merupakan wali kota Depok kala itu.

Idris merupakan kalangan non-partai yang lekat dengan citra pendakwah dan memang dikenal dekat dengan PKS.

Baca juga: Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020

Sementara itu, Gerindra belum dapat mengusung kadernya sebagai calon wali kota Depok karena tak memiliki cukup kursi di DPRD Kota Depok.

Sebuah partai politik wajib mendapatkan minimal 10 kursi di parlemen untuk mengusung calon pada Pilkada Depok.

Oleh karena itu, Gerindra memutuskan berkoalisi dengan PKS dan rela menjadikan Pradi sebagai wakil wali kota, berpasangan dengan Idris.

Baca juga: Sepekan Jabodetabek, PSBB Transisi Diperpanjang hingga Koalisi PDI-P dan Gerindra di Pilkada Depok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com