Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Lawan dan Kawan, Wali Kota-Wawali Kota Depok yang Akhirnya Pecah Kongsi pada Pilkada 2020

Kompas.com - 19/07/2020, 16:07 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Mereka pun bertarung melawan pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi yang diusung PDI-P dan Golkar.

Idris-Pradi kala itu menang telak dengan perolehan 411.367 atau 61,91 persen suara, sedangkan pasangan Dimas-Babai meraup 253.086 atau 38,19 persen suara.

Koalisi Tak Berjalan Mulus

Memasuki dunia pemerintahan, Idris-Pradi menunjukkan hubungan yang tidak harmonis.

Kerenggangan keduanya semakin terlihat dari jauhnya hubungan antara PKS dan Gerindra selama menjalankan pemerintahan.

Gerindra kerap merasa Pradi tak dilibatkan dalam pembuatan keputusan di Kota Depok.

Baca juga: Alasan Gerindra-PDI-P Usung Pradi-Afifah di Pilkada Depok 2020

Teranyar, Pradi tak dimasukkan oleh Idris ke dalam jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok yang berisi pejabat-pejabat di Pemkot Depok.

Saat itu, Pradi memang telah mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon wali kota Depok di internal Gerindra.

Oleh karena itu, Gerindra mantap memutuskan pecah kongsi dengan PKS pada Pilkada 2020.

Berbekal 10 kursi, partai besutan Prabowo Subianto itu memutuskan merapat ke PDI-P, rivalnya pada Pilkada Depok 2015.

Baca juga: Enggan Sesumbar, Pradi Supriatna Tetap Yakin Naik Kelas di Pilkada Depok 2020

Gerindra dan PDI-P memutuskan bersatu untuk melawan kekuatan PKS yang telah berkuasa di Depok selama 15 tahun terakhir.

"Kalau Gerindra, kami sudah tidak mau kalau dengan PKS. Makanya kami sudah tidak berkomunikasi dengan PKS," ujar Sekretaris DPC Gerindra Kota Depok Hamzah, Kamis (2/7/2020).

"Kan sudah pernah (koalisi dengan PKS) dan sudah pernah dikhianati. Buat apa kami, masak mau dibohongi dua kali," tambahnya.

Poros baru lawan petahana

Gerindra dan PDI-P keluar dari konstelasi kekuatan politik di Depok sebagai poros oposisi.

Kedua partai didukung partai-partai lain dengan perolehan di bawah lima kursi, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Mereka mantap melawan poros petahana di permintahan, yakni PKS, yang mendapatkan 12 kursi di parlemen dan telah berkuasa tiga periode.

Baca juga: Tantang Hegemoni PKS di Pilkada 2020, PDI-P: Depok Selama Ini Dikelola Secara Autopilot

Gerindra dan PDI-P menargetkan kemenangan dengan perolehan 60 persen suara dalam pemilihan nanti.

"Gerindra maupun PDI-P adalah partai kader. Kami kaderisasinya cukup jelas dan memang itu selalu dimulai tiap tahun, mesin partai kami mulai bergerak," kata Hamzah, kemarin.

"Instruksi dari ketua umum (Gerindra) maupun ketua umum PDI-P sama, kami harus menang mutlak 60 persen dari jumlah suara sah nanti," tambah dia.

Baca juga: Koalisi dengan PDI-P, Gerindra Yakin Raih 60 Persen Suara Pilkada Depok

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris DPC PDI-P Kota Depok Ikravany Hilman mengatakan, selama ini, Kota Depok hanya dikuasai PKS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com