Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ideal, Kepatuhan Masyarakat Tangsel terhadap Protokol Kesehatan Baru 84,9 Persen

Kompas.com - 20/07/2020, 08:09 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat, 5,1 persen masyarakat belum mematuhi protokol kesehatan.

Tim Advance Gugus Tugas Covid-19 Tangsel Suharno mengatakan, angka kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) baru sebesar 84,9 persen.

Pencapaian kepatuhan terhadap protokol kesehatan tersebut belum mencapai angka ideal yang ditargetkan, yakni 90 persen.

"5,1 persen masyarakat Kota Tangerang Selatan yang belum mematuhi protokol kesehatan," ujar Suharno dalam video yang disebarkan Humas Kota Tangsel, dikutip pada Senin (20/7/2020).

Baca juga: UPDATE 19 Juli: Kasus Positif di Tangsel Stagnan, Pasien Sembuh Covid-19 Bertambah 6 orang

Sementara itu, angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di wilayah Tangsel per Minggu (19/7/2020) diklaim sudah berada pada angka 0,26.

Angka Rt di bawah satu ini menandakan bahwa penyebaran virus corona sudah mulai terkendali.

"Angka yang baik ini terus dipertahankan dan diimbau kepada masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk selalu beradaptasi dengan budaya kebiasaan baru," ungkapnya.

Untuk diketahui, Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangsel mengumumkan, tidak ada kasus baru positif Covid-19 pada Minggu.

Dengan demikian, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel stagnan atau tetap 458 orang.

Baca juga: UPDATE 19 Juli: Kota Tangerang Catat 3 Kasus Baru Covid-19, Tangsel Nihil Tambahan

Dari jumlah tersebut, 343 pasien di antaranya dinyatakan sudah sembuh.

Angka kesembuhan ini bertambah enam orang dari data terakhir pada Sabtu (18/7/2020), yakni 337 orang.

Sedangkan angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Tangsel tetap 34 orang.

Saat ini, terdapat 81 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit ataupun melakukan isolasi mandiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com