Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Pradi-Afifah Incar Segmen Pemilih Muda di Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 20/07/2020, 13:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Koalisi Gerindra dan PDI-P yang akan mengusung pasangan Pradi Supriatna-Afifah Aliyah di Pilkada Depok 2020, berniat meraup segmen pemilih muda untuk menyabet kursi wali kota dan wakil wali kota nanti.

Taktik ini dianggap sebagai upaya menandingi hegemoni PKS yang lekat dengan citra konservatif dan sudah menguasai Depok selama 15 tahun berturut-turut.

"Bukan melulu bahwa kami menawarkan sesuatu yang baru, tapi yang lalu ini (kekuasaan PKS) tidak menawarkan sesuatu yang baru, sudah konservatif, stuck," jelas Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Depok, Ikravany Hilman pada Senin (20/7/2020).

"Depok tumbuh tanpa imajinasi sementara orang-orang muda ini kan pengin kreativitas," ia menambahkan.

Baca juga: PDI-P dan Gerindra Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Pradi-Afifah di Pilkada Depok

Koalisi Gerindra-PDI-P coba mencuri start dibandingkan partai-partai lain dengan menjadi koalisi pertama yang mengumumkan calon usungannya di Pilkada Depok 2020.

Kader Gerindra sekaligus wakil wali kota Depok saat ini, Pradi Supriatna diusung sebagai calon wali kota.

Di posisi wakil, jatah diberikan untuk kader perempuan PDI-P, Afifah Aliyah yang dianggap sanggup menggaet segmen pemilih perempuan.

Meskipun Pradi merupakan bagian dari pemerintahan saat ini, namun Ikravany menganggap bahwa hal itu masih lebih "segar" ketimbang PKS yang sudah 3 periode menguasai pemerintahan di Depok.

"Analoginya gini. Kamu punya saudara di kota lain, lalu kamu undang ke Depok 1 minggu. Ketika mereka pulang, mereka mau atau enggak ke Depok lagi? Misalnya kita ke Bandung atau ke Jogjakarta, kita pulang pasti kita pengin kapan-kapan balik lagi ke sana," kata Ikravany.

"Kemarin ada meme. Alumni ITB, UGM, kangen Bandung dan Jogjakarta, alumni UI kagak ada yang kangen Depok. Itu kan gambaran," lanjutnya.

Baca juga: Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020

"Karakter pemilih pemula kan pasti progresif dan tidak mau konservatif. Dia pengennya  berubah, maju, dan cepat. Ini memudahkan kami untuk meraih simpati mereka. Dengan sendirinya saya percaya anak muda ini lebih memilih kebaruan," ujar Ikravany.

Jelang pemungutan suara pada Desember 2020 nanti, sampai saat ini terdapat 3 poros utama dalam peta kekuatan partai politik di Kota Depok.

Berhadapan dengan Gerindra-PDI-P yang menjadi poros oposisi, poros petahana dimotori PKS dengan 12 kursi di parlemen, yang telah berkuasa 3 periode dan sempat menjajal peluang koalisi dengan Golkar yang punya 5 kursi.

Baca juga: Idris Mengaku Didukung 5 Parpol, Segera Deklarasi Hadapi Pilkada Depok

PKS masih dalam proses menggodok 3 kadernya untuk menentukan salah satu yang bakal diusung di Pilkada Depok 2020.

Belum lagi, Mohammad Idris selaku wali kota petahana dari kalangan nonpartai, sejauh ini belum diusung partai mana pun dan telah mengklaim bakal diusung PKS dalam pilkada mendatang.

Partai-partai lain dengan perolehan total 12 kursi, yakni Demokrat, PKB, PAN, dan PPP menjadi kuda hitam dengan membentuk Koalisi Tertata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com