"Saya sebagai pengurus partai dan ketua DPC partai di Depok tentunya sangat memahami. Kami ikuti dari mulai penjaringan sejak Oktober sampai Januari, ada beberapa nama yang terdaftar dan kami ikuti prosedur itu termasuk saya pribadi," kata Pradi, Jumat sore (17/7/2020).
Afifah merupakan kader PDI-P.
Sebelum diusung menjadi calon wakil wali kota Depok, Afifah pernah mengikuti pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Ia menjadi calon anggota DPR RI dari PDI-P di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IX, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, dan Subang.
Namun, wanita kelahiran Subang, 16 November 1975, itu gagal melenggang ke Senayan.
Baca juga: Koalisi Pradi-Afifah Incar Segmen Pemilih Muda di Pilkada Depok 2020
Seperti halnya Pradi, Afifah juga merupakan seorang pengusaha.
Ketua Tim Kerja Koalisi Gerindra-PDI-P Nurozi mengatakan, Pradi-Afifah merupakan pasangan yang pas karena dapat mengakomodasi semua segmen pemilih di Depok yang mereka incar.
"Pradi menurut saya segmennya (pemilih) tradisional dan muda. Kemudian Afifah ini (segmen) perempuan, jelas," kata Nurozi, Senin (6/7/2020).
"Yang tidak diketahui adalah Afifah ini teknokrat. Kami tidak mau menjadikan kota ini kota slogan, misalnya religius atau bebas macet. Dengan Bu Afifah, slogan ini harus kejadian," ujar dia.
Baca juga: PDI-P dan Gerindra Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Pradi-Afifah di Pilkada Depok
Di samping itu, latar belakang Afifah sebagai pebisnis dianggap bakal memuluskan langkah kedua partai dalam Pilkada Depok 2020 serta dalam pemerintahan kelak.
Afifah sendiri mengaku tak pernah melobi partainya guna mengusungnya dalam kontestasi.
Ia mengklaim, diusungnya ia berpasangan dengan Pradi murni keputusan partai.
"Pertama, saya tidak pernah melakukan lobi-lobi politik dan menemui petinggi partai untuk mendapatkan rekomendasi ini," kata Afifah, Jumat lalu.
Baca juga: Diusung PDI-P di Pilkada Depok, Afifah Aliyah: Saya Tak Pernah Lobi-lobi
Afifah berujar, ia masuk dalam penjaringan bakal calon usungan PDI-P di Pilkada Depok 2020 bukan atas kemauannya sendiri, melainkan diminta oleh partai pada awal 2020 lalu.
Sejak itu, ia konsisten mengikuti proses penjaringan, mulai dari tingkat kota di DPC, tingkat provinsi di Dewan Pimpinan Daerah, hingga ke tingkat pusat di DPP.
"Jadi sekali lagi menurut saya ini adalah amanah yang tidak perlu kita lobi. Ini amanat berat yang diberikan, apalagi kalau kita menang, itu lebih berat karena kita harus mengayomi semua warga Depok," ucap Afifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.