Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Grafik Covid-19 Jakarta yang Kian Menanjak, Tertinggi 441 Kasus Baru dalam Sehari

Kompas.com - 22/07/2020, 06:31 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus baru positif Covid-19 di Jakarta yang dilaporkan tiap harinya selalu naik turun.

Meskipun demikian, grafik kasus harian Covid-19 cenderung kian menanjak.

Hal itu terlihat dari grafik kasus harian Covid-19 di situs web corona.jakarta.go.id.

Teranyar, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan 441 kasus baru pada Selasa (21/7/2020) kemarin.

Baca juga: UPDATE 21 Juli: Kasus Covid-19 di Jakarta Bertambah 441 Jadi Total 17.153

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, tambahan 441 kasus baru diketahui berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada Senin (20/7/2020).

Laboratorium-laboratorium pemeriksa Covid-19 kemudian melaporkan hasil tes PCR tersebut kepada Dinas Kesehatan pada Senin dan Selasa.

"Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini," kata Ani, kemarin.

Baca juga: Tambahan Pasien Covid-19 di Jakarta hingga 441 Orang, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Kasus baru yang diumumkan kemarin tercatat paling tinggi sejak munculnya kasus perdana Covid-19 di Jakarta pada awal Maret 2020.

Penambahan 441 kasus baru membuat grafik Covid-19 di Ibu Kota berada pada titik puncak, melonjak dibandingkan hari sebelumnya dengan tambahan 361 kasus.

Penambahan kasus baru Covid-19 di Jakarta pada Selasa kemarin bahkan tercatat paling tinggi dibandingkan tambahan kasus di provinsi lainnya di Indonesia.

Baca juga: Tambah 441 Kasus Positif Covid-19, Jakarta Kembali Catat Kasus Tertinggi, Paling Tinggi se-Indonesia

Tingginya kasus Covid-19 menjadikan Jakarta sebagai salah satu provinsi yang penanganannya diprioritaskan oleh pemerintah pusat.

Catatan kasus tertinggi pada masa transisi

DKI Jakarta beberapa kali mencatatkan tambahan kasus tertinggi pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang diberlakukan sejak 5 Juni 2020.

Pada 9 Juni 2020, tercatat ada 239 kasus baru yang dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Ketika itu, angka tersebut tercatat paling tinggi sejak munculnya kasus perdana.

Baca juga: Tambah 441 Kasus Positif Covid-19, Paling Banyak di Jakarta Barat

Setelah itu, Provinsi DKI Jakarta bahkan tiga kali mencatatkan penambahan kasus tertinggi Covid-19 dalam sepekan.

Penambahan kasus tertinggi terjadi pada 8 Juli, 11 Juli, dan 12 Juli.

Pada 8 Juli, laporan jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 344 orang, menjadi yang tertinggi sejak munculnya kasus perdana.

Kemudian, pada 11 Juli, laporan kasus baru positif Covid-19 melampaui catatan tertinggi sebelumnya dengan 359 kasus.

Baca juga: 3 Kali Catatkan Kasus Tertinggi Covid-19 dalam Sepekan, Ada Apa dengan Jakarta?

Berikutnya, laporan kasus baru pada 12 Juli tercatat kembali menjadi yang tertinggi.

Ada 404 kasus baru yang dilaporkan Pemprov DKI, melampaui jumlah kasus baru pada hari sebelumnya.

Kasus Covid-19 di Jakarta bahkan sempat disorot Presiden Joko Widodo ketika tercatat kenaikan tertinggi pada 12 Juli.

Kemudian, jumlah 441 kasus baru yang diumumkan pada Selasa kemarin kembali melampaui catatan tertinggi sebelumnya pada 12 Juli.

Grafik kian menanjak

Grafik kasus baru atau kasus harian Covid-19 di Jakarta sejak munculnya kasus perdana sampai 21 Juli 2020. Tambahan kasus baru pada 21 Juli tercatat paling tinggi.Tangkapan layar situs web corona.jakarta.go.id Grafik kasus baru atau kasus harian Covid-19 di Jakarta sejak munculnya kasus perdana sampai 21 Juli 2020. Tambahan kasus baru pada 21 Juli tercatat paling tinggi.

Setelah mencatatkan tambahan kasus tertinggi pada 9 Juni 2020 dengan 239 kasus, garis pada grafik Covid-19 langsung menurun keesokan harinya, 10 Juni, dengan laporan 147 kasus baru.

Sejak waktu itu, grafik Covid-19 tampak selalu naik turun sebelum akhirnya mencapai puncak baru pada 5 Juli dengan 256 kasus.

Pada periode 9 Juni sampai 5 Juli 2020, laporan kasus terendah tercatat pada 12 Juni dengan 76 kasus.

Baca juga: PSBB Transisi di Jakarta, Grafik Kasus Baru Covid-19 Makin Menanjak

Setelah 5 Juli, grafik Covid-19 kembali naik turun, namun trennya cenderung menanjak.

Grafik kasus Covid-19 di Jakarta tampak jelas kian menanjak sejak 17 Juli hingga 21 Juli kemarin.

Pada 17 Juli, ada 241 kasus baru yang dilaporkan.

Laporan kasus kemudian meningkat pada 18 Juli dengan 331 kasus baru.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jakarta hingga PSBB Transisi Diperpanjang

Keesokan harinya, 19 Juli, grafik menurun dengan laporan 313 kasus baru.

Namun, pada 20 Juli, grafik Covid-19 naik lagi dengan adanya laporan 361 kasus baru.

Kemudian, grafik kembali naik dan mencapai titik puncak baru pada 21 Juli kemarin 441 kasus baru.

Rincian kasus baru

Berikut rincian kasus baru yang dilaporkan tiap harinya selama masa PSBB transisi di Jakarta:

Periode Juni:

  • 5 Juni: 84 kasus baru, total 7.684 kasus
  • 6 Juni: 102 kasus baru, total 7.786 kasus
  • 7 Juni: 160 kasus baru, total 7.946 kasus
  • 8 Juni: 91 kasus baru, total 8.037 kasus
  • 9 Juni: 239 kasus baru, total 8.276 kasus
  • 10 Juni: 147 kasus baru, total 8.423 kasus
  • 11 Juni: 129 kasus baru, total 8.552 kasus
  • 12 Juni: 76 kasus baru, total 8.628 kasus
  • 13 Juni: 120 kasus baru, total 8.748 kasus
  • 14 Juni: 115 kasus baru, total 8.863 kasus
  • 15 Juni: 105 kasus baru, total 8.986 kasus
  • 16 Juni: 124 kasus baru, total 9.092 kasus
  • 17 Juni: 117 kasus baru, total 9.209 kasus
  • 18 Juni: 176 kasus baru, total 9.385 kasus
  • 19 Juni: 140 kasus baru, total 9.525 kasus
  • 20 Juni: 178 kasus baru, total 9.703 kasus
  • 21 Juni: 127 kasus baru, total 9.830 kasus
  • 22 Juni: 127 kasus baru, total 9.957 kasus
  • 23 Juni: 166 kasus baru, total 10.123 kasus
  • 24 Juni: 154 kasus baru, total 10.277 kasus
  • 25 Juni: 195 kasus baru, total 10.472 kasus
  • 26 Juni: 168 kasus baru, total 10.640 kasus
  • 27 Juni: 213 kasus baru, total 10.853 kasus
  • 28 Juni: 132 kasus baru, total 10.985 kasus
  • 29 Juni: 95 kasus baru, total 11.080 kasus
  • 30 Juni: 196 kasus baru, total 11.276 kasus

Periode Juli:

  • 1 Juli: 206 kasus baru, total 11.482 kasus
  • 2 Juli: 195 kasus baru, total 11.677 kasus
  • 3 Juli: 147 kasus baru, total 11.824 kasus
  • 4 Juli: 215 kasus baru, total 12.039 kasus
  • 5 Juli: 256 kasus baru, total 12.295 kasus
  • 6 Juli: 231 kasus baru, total 12.526 kasus
  • 7 Juli: 199 kasus baru, total 12.725 kasus
  • 8 Juli: 344 kasus baru, total 13.069 kasus
  • 9 Juli: 290 kasus baru, total 13.359 kasus
  • 10 Juli: 239 kasus baru, total 13.598 kasus
  • 11 Juli: 359 kasus baru, total 13.957 kasus
  • 12 Juli: 404 kasus baru, total 14.361 kasus
  • 13 Juli: 278 kasus baru, total 14.639 kasus
  • 14 Juli: 275 kasus baru, total 14.914 kasus
  • 15 Juli: 259 kasus baru, total 15.173 kasus
  • 16 Juli: 293 kasus baru, total 15.466 kasus
  • 17 Juli: 241 kasus baru, total 15.707 kasus
  • 18 Juli: 331 kasus baru, total 16.038 kasus
  • 19 Juli: 313 kasus baru, total 16.351 kasus
  • 20 Juli: 361 kasus baru, total 16.712 kasus
  • 21 Juli: 441 kasus baru, total 17.153 kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com