Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kasus Kematian Yodi Prabowo, Terungkapnya Pemilik Sidik Jari hingga Waktu Kematian

Kompas.com - 22/07/2020, 09:10 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap fakta baru dalam melakukan penyelidikan kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Pengungkapan fakta baru itu setelah polisi melakukan penyelidikan selama lebih dari sepekan.

Berikut fakta-fakta baru yang didapat polisi:

Terungkapnya pemilik sidik jari

Polisi mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor) terhadap pisau yang ditemukan terkait tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Fakta terbaru dilaporkan pada pisau tersebut terdapat sidik jari korban.

Baca juga: Ketika Polisi Kembali ke TKP Penemuan Jasad Editor Metro TV Yodi Prabowo, Ini Catatannya...

"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).

Namun, kata Yusri, fakta tersebut masih didalami oleh tim Labfor Polri.

"Tim Labfor masih terus melakukan pendalaman mudah-mudahan secepatnya akan kita sampaikan ya," ucapnya.

Menurut Yusri, ceceran darah juga hanya terdapat pada tubuh korban yang saat ditemukan dalam kondisi telungkup.

"Jadi cuma ada di sekitar situ (tubuh korban). Ini tim penyidik masih mengumpulkan bukti-bukti dan juga petunjuk. Masih melakukan penyelidikan terus," kata Yusri.

Baca juga: Polisi Periksa 34 Saksi Kasus Kematian Yodi Prabowo, Seorang Mengaku Tahu Kejadian

Saksi mengaku tahu kejadian

Polisi telah memeriksa 34 saksi terkait kasus kematian korban.

Sejumlah saksi itu di antaranya teman kantor, keluarga, dan beberapa orang yang ada di lokasi.

Polisi mendapatkan saksi kunci. Satu saksi yang merupakan rekan dari korban menyebut mengetahui siapa pelaku pembunuhan.

"Bahwa salah satu saksi yang merupakan rekan dari almarhum sendiri yang mengatakan dia mengetahui (kejadian). Dia berasumsilah ya," kata Yusri.

Namun, kata Yusri, polisi masih akan melakukan pendalaman terkait pengakuan saksi itu.

Dalam waktu dekat, polisi kembali memanggil saksi untuk dimintai keterangan tambahan untuk mendapatkan titik terang kasus itu.

Baca juga: Polisi: Kematian Yodi Prabowo Terjadi Pukul 00.00 hingga 02.00 WIB

"Kita akan lakukan pemeriksaan ulang, pemeriksaan tambahan. Jadi beberapa saksi lainnya juga akan kita lakukan pemeriksaan ulang untuk melengkapi berita acara dan petunjuk lain," katanya.

Waktu kematian Yodi

Hasil penyelidikan lainnya, polisi mendapatkan waktu kematian korban sebelum ditemukan tewas telungkup dengan luka pada dada dan leher.

Polisi memperkirakan peristiwa kematian Yodi terjadi di atas pukul 00.00 WIB.

"Diperkirakan kejadian itu sekitar pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 02.00 WIB. Itu berdasarkan dari hasil keterangan saksi, mulai dia (korban) dari berangkat kantor," ujar Yusri.

Yusri mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan temuan sepeda motor korban oleh warga setempat pada pukul 02.00 WIB.

Lokasi motor ditemukan tidak jauh dari tempat korban tergeletak.

"Karena berdasarkan keterangan saksi yang memindahkan sepeda motor yang dia temukan di pinggir jalan dekat TKP tersebut sekitar pukul 02.00," ucapnya.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Yodi Prabowo, Polisi: Ada Sidik Jari Korban di Pisau

Namun, polisi masih melakukan pendalaman terkait itu mengingat rekaman CCTV yang didapat tidak dapat memperlihatkan secara jelas.

"Memang ada (rekaman CCTV) kondisi dalam keadaan gelap. Dua CCTV masih pengecekan dan kondisinya masih sangat sulit. Ini masih dicoba sama tim Labfor untul membuka kembali apakah bisa terbaca atau tidak," katanya.

Kronologi kejadian

Sebelumnya, Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020).

Jenazah Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang sedang bermain layangan di pinggir Tol JORR tepat pukul 11.45 WIB.

Berdasarkan olah tempat kejadian, Polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Korban saat itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.

Baca juga: Olah TKP Kasus Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo, Saksi Sempat Lihat Dua Laki-laki

Hasilnya, korban mengalami luka pada dada kiri dan leher yang diduga akibat senjata tajam.

Polisi sudah memeriksa 34 saksi baik dari keluarga, rekan kerja hingga sejumlah orang yang ada di lokasi saat korban ditemukan.

Senin kemarin, Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dalam olah TKP kali ini, polisi mengunjungi satu TKP di Jalan Inspeksi Ulujami.

Pantauan Kompas.com, proses olah TKP dilakukan tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggrahan.

Polisi mengecek TKP untuk melihat tempat penemuan mayat Yodi, keadaan lalu lintas Tol Pesanggrahan, dan mengunjungi Jalan Inspeksi Ulujami.

Saat itu, polisi meminta keterangan dua saksi baru bernama Syahrul dan Elvin terkait tewasnya Yodi Prabowo.

Baca juga: Polisi Duga Editor Metro TV Yodi Prabowo Dibunuh Bukan di Pinggir Tol JORR Pesanggrahan

“Tadi hasil ngobrol di TKP ada yang melihat dua orang. Di mana melihatnya, dari jarak mana. Dari titik mana dia melihatnya. Saya kebetulan lagi di sini. Makanya, kita cek bapak (saksi) di mana melihatnya,” ujar Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat ditemui di sekitar TKP, Senin sore.

Tubagus menyebutkan, dua saksi tersebut melihat ada dua orang laki-laki yang berjalan kaki di Jalan Inspeksi Ulujami pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 02.00 WIB.

Jika dirunut, waktu pada saat dua saksi melihat dua laki-laki tersebut bertepatan dengan penemuan sepeda motor milik Yodi di seberang TKP penemuan mayat Yodi.

“Kebetulan saya ada di sini, ada informasi seperti itu (melihat dua laki-laki), sekalian aja kita cek,” kata Tubagus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com