Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Kasus Covid-19 Pemkot Bekasi Beda Jauh dengan Pemprov Jabar, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 22/07/2020, 09:52 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyajikan data kasus Covid-19 yang berbeda. Jumlah kumulatif terkonfirmasi Covid-19 selisihnya hingga 212 kasus.

Data dari situs website Pemprov Jabar https://pikobar.jabarprov.go.id/, jumlah kumulatif terkonfirmasi Covid-19 mencapai 703 orang sampai dengan 21 Juli 2020.

Sebanyak 420 di antaranya berstatus kasus aktif. Sedangkan pasien sembuh sebanyak 251 dan angka kematian Covid-19 sebanyak 32.

Sementara, data dari situs corona.bekasikota.go.id, jumlah kumulatif terkonfirmasi kasus Covid-19 ada di angka 491 hingga 21 Juli 2020.

Dari 491 jumlah kumulatif terkonfirmasi, ada 12 kasus aktif. Sedangkan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 451 orang dan angka kematian ada 32 orang.

Baca juga: Bekasi Izinkan Sekolah Tatap Muka, DPRD Nilai Pemkot Bekasi Abaikan Aturan

Dari kedua data tersebut, kasus aktif Covid-19 antara data Pemkot dengan Pemprov selisih hingga 402 kasus.

Data Pemprov jauh lebih banyak kasus aktifnya yaitu sebanyak 420 kasus dibanding data Pemkot yaitu 12 kasus aktif.

Selain itu, perbedaan juga terlihat di data kasus positif yang sembuh. Pasien sembuh menurut data Pemprov ada 251 kasus lebih banyak dibanding Pemkot yang saat ini ada 443 kasus sembuh.

Penjelasan Pemkot Bekasi dan Pemprov Jabar

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim datanya tak pernah hingga lebih dari 600 positif Covid-19.

“Kalau dia (Pemprov Jabar) itu ngentri datanya di sana. Waktunya di sana, jadi antara kota sama Pemprov berbeda. Kan kasus kita tidak pernah di atas 600? Kamu percaya sama siapa, Pemprov apa saya?” ujar Rahmat sambil berbicara ke wartawan, Selasa (21/7/2020).

Baca juga: UPDATE 21 Juli: Bertambah 12, Ada 491 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi

Sementara, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti mengakui ada yang belum sinkron antara data Covid-19 dari Pemprov dan Pemkot.

Hal itu terjadi karena basis data yang digunakan antara Pemprov dengan Pemkot berbeda.

Berli mengatakan, data Covid-19 yang digunakan adalah hasil penghitungan akhir rekapan data dari jumlah kasus yang dilaporkan Pemerintah Pusat dan Pemkot Bekasi.

“Belum clean data Pemprov dan Pemkot Bekasi. Pertama karena basis datanya beda, Pemprov hasil Laboratorium yang sudah diumumkan oleh pusat sehingga ada disclaimer tertunda 2 hingga 3 hari,” kata Berli.

Bahkan, diprediksi beberapa hari ke depan data itu akan bertambah banyak lantaran ada perpindahan data pasien Covid-19 dari mereka warga Bekasi yang periksa dan dirawat di Jakarta.

Baca juga: PPDB Tingkat SD di Bekasi Sisakan 4.146 Kursi Kosong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com