Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penangkapan Mahasiswa Bandar Ganja di Kampus Swasta

Kompas.com - 22/07/2020, 12:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Selatan membongkar jaringan pengedar narkotika jenis ganja di lingkungan kampus di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta Barat.

Polisi telah menangkap tujuh orang yang tergabung dalam jaringan pengedar ganja. Tiga dari mereka yang ditangkap itu merupakan tiga mahasiswa, yaitu II, CR, AN. Satu lagi seorang alumnus universitas swasta itu, yaitu AYH.

Tiga lainnya adalah petugas sekuriti sebuah minimarket di Tangerang Selatan berinisial DW, karyawan swasta di Ciledug berinisial AVH, dan tukang ojek berinisial AS.

"(Penangkapan) Diawali informasi dari masyarakat di wilayah Kebayoran Baru (ada peredaran narkoba) kemudian kami kembangkan mengarah ke wilayah Meruya, Jakarta Barat," ujar Wakapolres Jakarta Selatan, AKPB Choiron El Atiq dalam rilis kasus, Selasa (21/7/2020) sore.

Baca juga: Polisi Ungkap Jaringan Pengedar Ganja di Kampus Swasta

Polisi mendapatkan bukti jika sumber peredaran ganja tersebut berasal dari wilayah Meruya, Kembangan, Jakarta.

Polisi menangkap dua pelaku dengan inisial AHY dan AS dengan barang bukti satu paket ganja seberat hampir satu kilogram dan satu paket ganja seberat 28 gram.

Penangkapan dilakukan pada Jumat (10/7) sekitar pukul 14.00 WIB di pinggir Tol Lingkar Luar Jakarta, Meruya, Kembangan.

"Dari mereka (AHY dan AS) kita dapatkan (informasi) barang dari II," kata Choiron.

II adalah bandar ganja dalam kasus jaringan pengedar ganja di kampus swasta itu. Sebagai bandar ganja, ia punya kaki tangan yang berasal dari mahasiswa aktif, karyawan swasta, hingga tukang ojek.

Baca juga: Ungkap Jaringan Pengedar Narkotika di Kampus Swasta, Polisi Sita 4,6 Kilogram Ganja

Polres Jakarta Selatan menyita barang bukti ganja seberat total 4,6 kilogram ganja dari hasil pengungkapan kasus jaringan pengedar narkotika jenis ganja di kampus swasta di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Polres Jakarta Selatan menyita barang bukti ganja seberat total 4,6 kilogram ganja dari hasil pengungkapan kasus jaringan pengedar narkotika jenis ganja di kampus swasta di bilangan Meruya, Kembangan, Jakarta.

Tak lama berselang dari penangkapan AHY dan AS, II dan AN ditangkap di indekosnya yang berada di sekitar kampus swasta tersebut.

Dari indekos II dan AN, polisi menyita barang bukti 2,5 paket ganja seberat 2,4 kilogram, setengah paket ganja seberat 600 gram, dan 14 paket ganja seberat 450 gram.

Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung, mengatakan II bukan pemain baru dalam dunia peredaran ganja. Menurutnya, II memiliki jaringan yang kuat dan dikendalikan oleh narapidana dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

"Dia mengajak anak-anak kampus dan lulusan dari kampus itu," ujarnya.

Baca juga: Polisi: Pengedar Bawa Ganja ke Ruang Kuliah Pakai Tas

II bersama pengedar ganja lainnya menjual ganja di lingkungan kampus. Mereka membawa ganja ke dalam kampus bahkan ke ruang kuliah dengan menggunakan tas.

“Dia (pengedar ganja) belajar seperti biasa, kuliah seperti biasa karena di dalam tas itu juga ada buku. Dia beraktivitas seperti biasa sambil menjual (ganja),” ujar Vivick.

Setiap hari, para mahasiswa tersebut menjual ganja hingga setengah kilogram. Pelanggan mereka adalah mahasiswa di kampus swasta tersebut.

Choiron mengatakan, mahasiswa yang ditangkap rata-rata berada di semester akhir. Mereka berasal dari fakultas yang berbeda yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.

Polisi menjerat para tersangka dengan Pasal 114 Ayat 2 Sub pasal 111 Ayat 2 Jo 132 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Ngaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com