Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Tetap Prioritaskan Rapid Test Dibanding Swab meski Tak Akurat

Kompas.com - 23/07/2020, 05:41 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi saat ini masihmemprioritaskan rapid test dibandingkan swab test meski tak sepenuhnya akurat atau efektif.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan swab test digunakan Pemkot Bekasi untuk melacak kasus Covid-19 dari klaster keluarga.

“Bisa saja kita gencar lagi, tetapi kan sekarang kita temukan pada kluster keluarga. Bahkan sekarang ada (pasien positif) di Kantor Pemda Kota Bekasi dan jumlahnya banyak,” kata Rahmat di Bekasi, Rabu (22/7/2020) sore.

Baca juga: Belasan Pegawai Pemkot Bekasi Positif Covid-19

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, untuk pemeriksaan acak kasus Covid-19 secara masif, pihak Pemkot masih menggunakan alat rapid test. Pemeriksaan rapid test gratis disediakan di Stadion Chandrabaga Bekasi.

Kondisi tersebut disababkan stok alat swab test menipis. Saat ini tersisa sekitar 2.000 alat PCR saja.

“Kita ini memburu sekarang, tetapi memburunya tidak kayak kemarin ke pasar gitu (ke fasilitas umum). Nah sekarang itu semua ramainya di gate 14. Kemarin terakhir itu adalah daerah perbatasan DKI dengan RW yang dekat dengan DKI karena klusternya keluarga sekarang,”

“Kalau kayak ini (pemeriksaan Covid-19) ditemukan umpamanya ada yang sakit, rapid langsung swab,” tambah dia.

Baca juga: 2 Orang Positif Covid-19, Pemkot Bekasi Pastikan Kembali Gelar CFD Pekan Ini

Meski diakuinya alat rapid tidak sepenuhnya akurat dan tidak efektif, namun Pemkot masih akan tetap menggunakannya untuk test acak sebagai tolak ukur pemeriksaan swab bagi mereka yang reaktif.

“Begini, kalau stok rapid-nya walaupun tidak efektif harus ada, itu buat ngacak. Swab juga kita beli kita butuhkan sampai dengan Desember. Walau tidak mungkin Desember hilang (kasus Covid-19),” tutur dia.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak untuk meningkatkan tes virus corona. Metode tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dinilai menjadi tes Covid-19 yang efektif untuk saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com