Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Korban Pecah Kaca Mobil Sudah Minta Bank Blokir Cek Rp 41,9 M

Kompas.com - 23/07/2020, 13:39 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono mengatakan, korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil telah menghubungi pihak bank untuk memblokir cek senilai miliaran rupiah yang hilang dicuri.

“Berdasarkan keterangan sementara korban, cek sudah diblokir ke bank, tapi nanti akan dicek kembali, setelah di-BAP,” ujar Budi dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (23/7/2029).

Polisi masih memastikan jumlah kerugian yang timbul atas pencurian yang terjadi di Jalan Kemang Selatan Raya, Pasar Minggu, Jakarta, kemarin malam.

“Masih akan kita pastikan setelah korban diminta keterangan karena korban setelah buat LP (laporan) karena kelelahan. Untuk buat BAP ditunda,” ujarnya.

Baca juga: Cek Senilai Rp 43,9 Miliar dan Uang Rp 550 Juta Dicuri dari Sebuah Mobil di Kemang

Menurut Budi, pihak Polres Jakarta Selatan akan meminta keterangan kembali korban pencurian terkait total kerugian cek yang hilang.

Sebelumnya, korban pencurian dengan modus memecahkan kaca mobil, Ejen Januar menyebutkan ada uang tunai Rp 550 juta dan cek total Rp 41 milyar 936 juta dicuri dari dalam mobil.

Saat itu, mobil terparkir di depan Toko Aman Oriental Carpets di Jalan Kemang Selatan, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta.

Berdasarkan rekaman video rekaman CCTV, dua pencuri mengambil uang dengan cara memecahkan kaca mobil Fortuner berwarna putih dengan plat A 1629 KQ di bagian kanan kaca sisi supir.

“Nah saya makan sate di seberang 10 meter buat buka puasa. Selesai makan, ada laporan warga kalau kaca mobil ada yang pecahin,” kata Ejen saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Bawa Kabur Cek Rp 43,9 Miliar, Perampok Pecah Kaca Mobil di Kemang Berjumlah 2 Orang

Ejen mengatakan, uang tunai sebesar Rp 550 juta adalah milik rekannya seorang habib. Uang tersebut direncanakan untuk membangun pesantren.

“Kalau saya, itu cek untuk pembayaran sarden dan minyak untuk bantuan sosial,” ujarnya.

Adapun uang tunai yang diambil ada di dalam tas milik rekannya berwarna kuning. Sementara, tas milik Jen berwarna hitam.

“Di tas punya saya ada buku bank Mandiri, BCA, BNI, dokumen perusahaan, stempel perusahaan dan kontrak kerja, buku agenda. Cek kontan itu yang ada di buku bank,” ujarnya.

Barang-barang yang hilang lainnya HP Samsung, Iphone 7, Samsung S7, SIM, KTP, paspor, dan dompet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com