JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki kematian Editor Video Metro TV, Yodi Prabowo masih menjadi sorotan pembaca sepanjang Kamis (23/7/2020). Satu demi satu petunjuk diutarakan sejumlah saksi terkait kasus ini.
Misalnya, soal dua pria misterius yang berada di sekitar Danau Cavalio, tak jauh dari lokasi ditemukannya jenazah Yodi Prabowo.
Sebuah video membuka titik terang soal sosok salah satu dari dua pria misterius itu. Polisi sudah mengantongi sebuah video percakapan dua pria dan seorang perempuan di dalam mobil.
Baca juga: 2 Pria Misterius di Sekitar TKP Tewasnya Yodi Prabowo, Polisi: Jangan Berandai
Video itu kemudan ditunjukan kepada saksi warga yang melihat dua pria misterius di sekitar Danau Cavalio.
Saksi meyakini salah seorang pria di dalam video itu sangat mirip dengan pria misterius yang terlihat melintas tengah malam, tiga hari sebelum jenazah Yodi ditemukan.
Berita soal identitas pria misterius di sekitar lokasi temuan jenazah Yodi ini menjadi berita terpopuler sepanjang kemarin.
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com:
S (60) dan E (44), dua saksi yang melihat dua laki-laki mencurigakan yang lewat di Jalan Inspeksi Ulujami pada Rabu (8/7/2020) dini hari, mengaku mengenali salah satu laki-laki tersebut.
S menyebutkan, laki-laki yang kebetulan lewat di Jalan Inspeksi Ulujami, bertepatan dengan penemuan motor editor Metro TV Yodi Prabowo itu berinisial D.
Kesaksian tersebut terungkap setelah polisi menunjukkan foto dan video yang diduga laki-laki berkacamata kepada S dan E hingga tiga kali.
Baca juga: Ibu Editor Metro TV Yodi Prabowo Kesal Muncul Isu Anaknya Bunuh Diri
Polisi kemudian menunjukkan sebuah video berdurasi 10 detik.
Dalam video rekaman tersebut terlihat adegan dua orang laki-laki dan satu orang perempuan sedang berada di dalam satu mobil. Adapun video berdurasi 10 detik itu sempat diunggah melalui Instagram oleh sebuah akun.
“Ini, orang ini seperti yang saya lihat gaya-gayanya. Kan saya kalo malam, dia begini sambil megang handphone,” ujar S saat ditemui Rabu (22/7/2020) malam.
S menyebutkan, ada seorang wanita yang duduk di bangku bagian belakang. Sementara, laki-laki lainnya duduk di samping D.
“D itu yang kacamata, dia yang nyetir,” kata S.
Untuk laki-laki yang duduk di samping D, S tak bisa mengenali. Setelah berusaha mengingat, ia tetap tak bisa juga mengenali laki-laki itu.
Baca juga: Keluarga Sebut Pacar Yodi Prabowo Sempat Minta Diantar ke Lokasi Penemuan Mayat di Pinggir Tol
Saksi E juga mengaku ditunjukkan video yang sama dengan S. Ia menyebutkan, polisi menunjukkan video laki-laki berkacamata sedang menyetir bersama seorang laki-laki dan perempuan.
"Ditunjukkin di mobil pas mau ketemu ceweknya korban (Yodi). Ada dua tiga kali ditunjukkin video," kata E.
S dan E juga sempat dibawa ke Polres Jakarta Selatan untuk bertemu D. Di sana, mereka melihat D dari balik kaca di sebuah ruangan.
Baca juga: Polisi Janji 2 Hari Lagi Ungkap Hasil Penyelidikan tentang Kematian Yodi Prabowo
"Karena kami lihat dia dalam posisi terang, ya hampir yakin penuh kalau dia yang lewat sini malam itu," kata E.
Di Polres Jakarta Selatan, D memeragakan gaya rambutnya, cara berjalan, dan memegang handphone seperti laki-laki berkacamata yang lewat di Jalan Inspeksi Ulujami.
S dan E melihat D dari jarak sekitar 3-4 meter.
Baca selengkapnya di sini.
Turinah, ibu dari editor Metro TV Yodi Prabowo mengungkapkan, ada sosok pihak ketiga yaitu perempuan dalam hubungan asmara Yodi dan pacarnya, Suci Fitri.
Turinah menyebutkan, sosok perempuan tersebut berinisial L berdasarkan penuturan pacar Yodi.
Yodi, Suci, dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas. Yodi diminta memilih L atau Suci dalam hubungan asmara mereka.
“Saya tanya itu yang ajak ketemuan siapa? Aku bu, kata si Suci. Terus yang diomongin apa? Itu Bu ngenalin ke L kalo ini saya (Suci) pacarnya. Akhirnya ditanya pilih salah satu, kamu pilih siapa? Nah si Yodi pilihnya Suci karena sudah dipacarin lama kan,” ujar Turinah saat ditemui di rumahnya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2020).
Baca juga: Tepis Isu Bunuh Diri, Ibunda Yodi Prabowo: Pisau Dipegang Pakai Tangan Kiri padahal Enggak Kidal
Dari pertemuan tersebut, Yodi memilih Suci. L tertunduk ketika mendengar pilihan Yodi.
Turinah mengaku tak mengenal L. Namun, L pernah memberikan kado ulang tahun kepada adik Yodi.
“Memang sih waktu adiknya (Yodi) ulang tahun, L kasih kado, adiknya kan kembar. Dek ini kado dari teman aku (kata Yodi). Dari siapa? Mba L. Saya kira L sudah berkeluarga karena panggilnya Mba. Ternyata katanya dekat sama si L,” ujar Turinah.
Turinah juga menyebutkan, L mengejar-ngejar Yodi dalam urusan asmara.
Baca selengkapnya di sini.
Jumlah rukun warga (RW) di Jakarta yang berstatus zona merah penularan Covid-19 bertambah menjadi 33 RW per Kamis (23/7/2020). Tercatat penambahan tiga RW dibanding data pada Rabu kemarin.
Untuk diketahui, zona merah ditetapkan berdasarkan tingginya laju kecepatan infeksi atau incidence rate (IR) Covid-19.
Artinya, RW berstatus zona merah memiliki tingkat risiko tinggi penularan Covid-19.
Berdasarkan data di laman web corona.jakarta.go.id, sebanyak 33 RW zona merah tersebar di 26 kelurahan di lima wilayah kota administrasi.
RW zona merah paling banyak berlokasi di Jakarta Pusat, yakni 12 RW di 12 kelurahan.
Baca selengkapnya di sini.
Ratusan anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum ( PPSU) memberi penghormatan terakhir dan ikut mengawal jenazah Taka (43) dari Rumah Sakit Islam, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ke rumah duka di Kelapa Gading Barat.
Taka sendiri merupakan anggota PPSU Kelapa Gading Barat yang meninggal dunia karena ditabrak lari saat bertugas, Kamis (23/7/2020) pagi.
Para PPSU yang masih mengenakan seragam mengawal keberangkatan jenazah dari rumah sakit ke rumah korban yang berada di Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.
Baca juga: Tulis Pesan untuk Penabrak Lari PPSU di Kelapa Gading, Anies: Hai Kau Pengecut!
Setelah itu, jenazah dishalati di Masjid Jami Al-Ihsan, Kelapa Gading Barat, pukul 12.10 WIB. Beberapa perwakilan bahkan terlihat masuk dan ikut menshalati Taka.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, penyidik senior KPK Novel Baswedan, beserta warga setempat turut datang dan menshalati jenazah Taka.
Sementara istri korban, Wulastri, dan kedua anaknya tampak menunggu di samping masjid dengan ditemani para kerabat serta keluarga.
Sementara di luar masjid banyak sekali anggota PPSU yang terus berdatangan guna memberikan penghormatan terakhir.
Usai dishalati, jenazah Taka dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Anies bahkan turut menandu keranda mayat dari dalam masjid ke mobil ambulans.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.