"Sudah lama pokoknya, enggak sebulan, dua bulan saja anaknya dianiaya seperti itu. Tapi kalau anak tirinya yang perempuan enggak dianiaya," ujar dia.
Baca juga: Berawal dari Persoalan Jemuran, Begini Kronologi Ayah Aniaya Anak Kandung di Duren Sawit
Tak hanya dianiaya, Deby menuturkan Abdul kerap 'memperbudak' RPP mengerjakan pekerjaan rumah yang tak sepatutnya dilakukan.
Kemarin, pada Rabu (22/7/2020) malam, pelaku menyuruh menyuci pakaiannya, istri siri Abdul dan adik tirinya, GH (10).
Padahal sebelum diminta, RPP yang tak bersekolah sudah menyuci pakaian sehingga dia bingung dan menolak ketika disuruh lagi.
"Terus kalau ayah, istri, sama anak tirinya pergi keluar RPP ini selalu dikunciin dalam kontrakan. Kalau mereka makan, RPP juga sering enggak dikasih, sering kelaparan," tuturnya.
Merasa iba dengan hal yang menimpa RPP membuat Deby dan dua adik kandung perempuan Abdul mendukung proses hukum yang sedang berjalan.
Pada Kamis (23/7/2020) sekira pukul 01.00 WIB tadi, jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur sudah mengamankan Abdul.
"Kita (anggota keluarga) juga kasihan sama RPP, ibu kandungnya RPP sudah meninggal pas RPP usia lima bulan. Ibu tiri sekarang ini juga belum nikah resmi," lanjut Deby.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Tak Hanya Siksa, Ayah di Duden Sawit Juga Perbudak Anak Kandungnya dan Tidak Biayai Sekolah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan