Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal

Kompas.com - 24/07/2020, 15:43 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR. KOMPAS.com - Satu keluarga di Kota Bogor, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terdiri dari bapak, ibu, anak, menantu, dan dua orang cucu.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor melaporkan, dua dari anggota keluarga tersebut meninggal dunia setelah terpapar virus tersebut. Korban meninggal adalah bapak dan anak.

Informasi menyebutkan, sang bapak diduga terpapar Covid-19 ketika sedang bertugas di wilayah Kediri, Jawa Timur.

Sekembalinya ke Kota Bogor, ia jatuh sakit. Istri dan anaknya pun merawat yang bersangkutan. Karena sakit yang dideritanya semakin berat, sang bapak dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Satu Keluarga di Duri Kepa Positif Covid-19, Sempat Cekcok Saat Dievakuasi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, pada saat dirawat, tim medis rumah sakit juga melakukan tes usap terhadap sang bapak.

Dari hasil tes usap itu diketahui jika yang bersangkutan terpapar Covid-19. Hasil tes usap itu keluar setelah sang bapak meninggal dunia.

"Bapak itu meninggal dalam status PDP," kata Retno, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Ada Kasus Satu Keluarga Terkena Covid-19, Begini Pembatasan RW di Kecamatan Medan Satria Bekasi

Retno menambahkan, atas kejadian itu petugas kesehatan melalui Tim Lacak Detektif Covid-19 Kota Bogor melakukan penelusuran terhadap riwayat orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan bapak tersebut.

Termasuk, sambungnya, melakukan tes usap terhadap seluruh anggota keluarga yang bersangkutan.

"Seluruh anggota keluarganya yang berjumlah enam orang positif Covid. Anaknya juga ikut kena, kemudian dirawat sebelum meninggal dunia," tuturnya.

Baca juga: Satu Keluarga di Gunungkidul Tertular Covid-19, Belum Jelas Sumber Penularannya

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, penularan Covid-19 di Kota Bogor saat ini lebih banyak disebabkan oleh kasus impor (imported case).

Dedie menjelaskan, warga Kota Bogor yang berstatus pasien positif banyak terpapar virus SARS-CoV-2 setelah melakukan kegiatan di luar Kota Bogor.

Ia pun meminta kepada tim lacak dan tim pantau Detektif Covid-19 Kota Bogor agar melakukan pengawasan lebih ketat untuk mengantisipasi penyebaran Covid.

"Kami melihat penyebaran Covid di Kota Bogor ini sebagian besar berasal dari imported case. Ini komposisinya paling besar sekarang. Bahkan hampir terjadi di setiap kota-kota besar," pungkas Dedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com