Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Penjahit Sutaryono ke Tanah Suci Pupus karena Pandemi Covid-19

Kompas.com - 24/07/2020, 16:39 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com -  Sutaryono masih tersenyum di atas mesin jahitnya. Duduknya pun begitu santai sambil menyilangkan kaki.

Di pinggir Jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta Timur, pria yang Agustus nanti genap berusia 70 tahun masih setia dengan mesin jahit andalannya. Menunggu baju mana lagi yang akan dijahitnya.

Senyumnya begitu ikhlas, terlalu sempurna untuk menutupi kekecewaan sesungguhnya. Ya, pria ini sedang dilanda duka lantaran gagal berangkat haji pada 2022 nanti.

"Iya, diundur jadi tahun 2024 gara-gara Covid," ceplosnya saat ditemui Kompas.com, Jumat (23/7/2020).

Baca juga: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Kemenag Tangsel Terima Banyak Pertanyaan Calon Jemaah

Ini sudah kesekian kali keberangkatannya ditunda. Sutaryono awalnya sudah dijadwal berangkat pada 2019. Namun, belakangan mundur jadi tahun 2022. Teranyar, jatahnya menyentuh Tanah Suci diundur lagi hingga 2024.

Namun Sutaryono mau bilang apa? Dia hanya pasrah menunggu datangnya 2024.

"Dari sananya cuma bilang 2024 siap-siap. Mungkin bisa diundur lagi, gitu," kata dia.

Padahal, Sutaryono sudah bermimpi ke Tanah Suci sejak 1990 lalu. Semenjak itu, dia berjuang mencari uang demi biaya ibadah haji.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Kemenag Siapkan 2 Skenario Ibadah Haji 2020

Mesin jahit beralas kayu seakan jadi saksi bisu perjuangan Sutaryono. Mungkin sudah jutaan meter kain naik ke mesin itu.

Ketika ditanya suka duka selama mengumpulkan uang, Sutriyono pun menghela napas sebelum lanjut bercerita.

Dari mulai dipalak preman hingga pelanggan yang tak mau membayar jasanya, sudah "kenyang" Sutaryono alami.

"Wah banyak, dulu kalau ada preman minta duit buat beli minuman kalau enggak dikasih, saya mau ditonjok," kata Sutaryono.

"Sama kadang-kadang ada orang minta dijahit. Pas sudah jadi dia mau ambil baju eh bilang katanya dompetnya ketinggalan yasudahlah. Bajunya pun diambil orangnya enggak datang-datang lagi," lanjut dia.

Namun, itu hanya cerita dahulu, zaman ketika masih merintis dan berjuang demi menggemukkan tabungan.

Rupiah demi rupiah dikumpulkannya, lalu dibelikan emas beberapa gram. Sutaryono mengaku tidak mengumpulkan uang secara utuh, melainkan dibelikan emas sebagai investasi sekaligus simpanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com