Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Hari Menyusun Serpihan Fakta Kasus Kematian Yodi Prabowo...

Kompas.com - 25/07/2020, 09:00 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 16 hari polisi berkutat dengan kasus kematian wartawan Metro TV, Yodi Prabowo. Namun, pelaku pembunuhan Yodi Prabowo masih belum diketahui.

Dari puluhan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan lebih dari satu kali, belum ada satu pun tersangka yang sudah ditetapkan.

Kompas.com merangkum rangkaian perjalanan proses penyidikan kasus Yodi.

7 Juli 2020

Yodi berangkat ke kantornya dan berpamitan dengan ibunya pada Selasa (7/7/2020). Yodi mengaku masuk kerja setelah empat hari cuti. Dia masuk kerja sore hingga malam hari. Pada pukul 22.00 WIB, pacar Yodi sempat berkomunikasi dengan Yodi. 

Setelah itu, Yodi tak diketahui keberadaannya. Hingga tengah malam, ponselnya juga sudah tak bisa dihubungi.

8 Juli 2020

Keluarga belum mendapat kabar dari Yodi. Pihak keluarga mulai mencari keberadaan Yodi melalui teman-teman terdekatnya, termasuk rekan kerjanya. Namun, tak ada yang mengetahui ke mana Yodi setelah pulang kerja.

9 Juli 2020

Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (9/7/2020). Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, jenazah Yodi ditemukan pada pukul 11.45 WIB.

Jenazah Yodi ditemukan tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir Tol JORR.

Di tempat penemuan jenazah, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor polisi B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.

Ponsel juga ditemukan di lokasi penemuan jenazah Yodi.

10 Juli 2020

Polisi mengungkapkan hasil pemeriksaan jenazah Yodi  yang dilakukan pihak RS Polri Keramat Jati. Berdasarkan hasil pemeriksaannya, polisi menyebut ada luka tusuk di beberapa bagian tubuh Yodi.

"Ada luka bekas tusukan di leher dan dada, terus itu yang paling utama," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, Sabtu.

Yusri juga memastikan bahwa tidak ada barang-barang Yodi yang hilang ketika jenazahnya ditemukan. 

11 Juli 2020

Polda Metro Jaya mengatakan telah memeriksa 12 saksi sebagai permulaan dari proses penyidikan kasus kematian Yodi.

Sebanyak 12 saksi itu merupakan orang-orang terdekat Yodi.

"Saat ini saksi sudah 12 orang diperiksa, yang kita periksa orang-orang terdekatnya, seperti teman dan keluarganya."

"Kemungkinan akan bertambah lagi mungkin," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus pada Sabtu (11/7/2020).

Pada hari yang sama, polisi membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini.

Pihak Polda Metro membuat tim khusus guna mengungkap tabir di balik terbunuhnya Yodi Prabowo.

"Kapolda Metro sudah memerintahkan untuk membentuk tim khusus yang dikendalikan oleh Krimum Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, dan Polsek Pesanggarahan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan pada kasus tersebut," ucap Yusri, Sabtu (11/7/2020).

Tim khusus ini nantinya yang akan melakukan penyelidikan mulai dari olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan saksi-saksi, hingga penetapan tersangka.

13 Juli 2020

Saksi yang diperiksa polisi pun bertambah menjadi 20 orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com