JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pemberitaan Metro TV Arief Suditomo mengatakan, pihaknya akan gencar mengkampanyekan kesehatan mental di Indonesia.
Hal ini menyusul kesimpulan Polisi yang mengatakan penyebab kematian editor Metro TV Yodi Prabowo karena bunuh diri.
"Metro TV akan berada di depan untuk mengkampanyekan pentingnya dukungan terhadap kesehatan mental agar semakin banyak pihak yang peduli," ujar Arief dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (25/7/2020).
Baca juga: 7 Temuan Polisi Terkait Dugaan Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri
Arief menyebutkan bahwa Metro TV mengapresiasi pihak kepolisian yang menangani kasus Yodi.
"Kami mengapresiasi pihak kepolisian, khususnya tim gabungan yang terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pesanggrahan yang telah menangani dengan baik kasus berpulangnya almarhum Yodi Prabowo," tuturnya.
Ia juga berharap keluarga dan kerabat Yodi bisa kembali tabah setelah kepergian pria 26 tahun tersebut.
"Doa dan dukungan kami terus bersama keluarga almarhum, semoga senantiasa diberikan ketabahan dalam melewati masa sulit ini," ucap Arief.
Baca juga: Polisi: Yodi Prabowo Diduga Kuat Bunuh Diri
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB. Sebelum ditemukan tewas, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan