Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Dianiaya Ayahnya, Begini Kisah Pilu Bocah di Duren Sawit

Kompas.com - 26/07/2020, 12:35 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbuatan Abdul Mihrab (40) terhadap anaknya membuat para tetangga naik pitam.

Pasalnya, ia menganiaya anak kandungnya sendiri berinisial RPP (12) hingga berdarah.

Aksinya tersebut direkam oleh keluarganya sendiri, yang tak tega melihat perlakuan Abdul saat menyiksa RPP pada Rabu (22/7/2020) malam.

Video tersebut viral hingga tak lama berselang, jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur mengamankan Abdul di kediamannya pada Kamis (23/7/2020) dini hari.

Tante RPP, Linda Sari, perlakuan buruk yang kerap kali diterima keponakannya itu.

Selain dianiaya, RPP kerap kali ditinggal pergi jalan-jalan oleh orangtuanya.

"Kalau Abdul, ibu (Rohmah), sama anak kandung ibunya pergi jalan-jalan korban ini enggak pernah diajak. Pernah pas mereka pergi korban dikunciin, akhirnya tidur di tempat nenek," beber Linda Sari.

Baca juga: Video Viral Anak Perempuan Hendak Dipukuli Ayah Kandung di Duren Sawit

Lebih lanjut, Linda Sari menuturkan sikap Abdul dan istrinya yang memaksa anak bekerja.

Abdul Mihrab (40) bersama istri sirinya Ade Roma Widyaningsih kerap kali membangunkan RPP pukul 08.00 WIB lalu membawa putri kandung itu ke rumah bosnya untuk bekerja.

Di sana, Rohmah meminta RPP membuang sampah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lain yang harusnya tak dikerjakan korban.

"Kalau ditegur alasannya untuk mendidik anak. Padahal anak kandungnya yang usia 10 tahun enggak disuruh kerja," ujar Linda Sari.

Linda menilai, tak seharusnya RPP yang sejak kecil tak pernah disekolahkan Abdul dieksploitasi demi meringankan pekerjaan Rohmah.

Pasalnya, selain bekerja jadi asisten rumah tangga, Rohmah yang juga bekerja di tempat fotokopi kerap memanfaatkan tenaga RPP.

Baca juga: Menolak Cuci Baju, Anak Dianiaya Ayahnya di Duren Sawit

Rohmah diketahui sering baru membawa pulang RPP pada subuh hari dalam keadaan lelah karena dipaksa bekerja dan kelaparan tak diberi makan.

Linda dan anggota keluarga lain menilai Rohmah yang hingga kini belum ditetapkan jadi tersangka menghasut Abdul agar menganiaya RPP.

Termasuk saat RPP yang tercatat warga Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit dianiaya pada Rabu (22/7/2020) oleh Abdul.

"Sebelum Abdul sama istri sirinya sekarang dia enggak pernah menyiksa anaknya. Tapi setelah sama istrinya sekarang sikapnya berubah drastis, sampai tega mukul," aku Linda Sari.

Baca juga: Anak Disiksa Ayah Kandung di Duren Sawit, Diperbudak hingga Pernah Ditenggelamkan

Ingin sekolah lagi

Tante RPP, Linda Sari (29) mengatakan bahwa keponakannya berharap bisa belajar sebagaimana anak-anak sebayanya yang bernasib lebih mujur.

"Dia ngomong 'Aku ingin kayak orang-orang, bisa sekolah. Jadi aku enggak main terus di rumah' begitu," kata Linda menirukan ucapan RPP di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (25/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com