DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) Kota Depok Luli Barlini mengungkapkan, setidaknya ada 15 tempat pemungutan suara ( TPS) di Depok yang kemungkinan rawan penularan Covid-19.
Luli berujar, tingkat kerawanan itu disebabkan karena besarnya jumlah pemilih terdaftar di TPS-TPS tersebut, yakni lebih dari 500 orang per TPS.
"TPS yang lebih dari 500 merupakan titik rawan. Ini catatan kerawanan untuk Kota Depok," ujar dia kepada wartawan pada Senin (27/7/2020).
Baca juga: Penularan Covid-19 Meningkat di Depok karena Pelonggaran PSBB, Warga Abai Protokol Kesehatan
"Sampai saat ini kami sudah menyiapkan pengawas, semua sudah di-rapid (test) dan (dinyatakan) sehat," lanjut Luli.
Ia mengaku belum bisa membocorkan TPS-TPS mana yang disebut sebagai titik rawan penularan Covid-19.
Sebab, beberapa TPS juga kemungkinan bakal menjadi zona rawan meskipun jumlah pemilih terdaftarnya tak sampai 500 orang karena termasuk di zona merah penularan virus corona.
Baca juga: Penularan Covid-19 Kembali Melonjak di Kota Depok
Mengenai hal ini, lanjut Luli, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok selaku pihak yang memegang data wilayah zona merah.
"Ada beberapa TPS seperti di Beji yang lebih dari 500 orang dan zona merah yang ada di Sawangan. Beberapa titik lain juga sudah kita telusuri," jelasnya.
"Nanti kami akan tunggu dan minta kepastian ke gugus tugas, daerah mana saja yang zona merah, sehingga nanti dalam pengawasan kami sudah siap secara mental maupun protokol Covid-19-nya," tambah Luli.
Pemungutan suara dalam Pilkada Depok 2020 akan digelar serentak dengan 270 daerah lain pada 9 Desember 2020 mendatang.
Baca juga: Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan