Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Istana Bogor yang Angker

Kompas.com - 27/07/2020, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sampai beberapa hari lalu saya belum begitu mengerti arti kosa kata Sunda, seperti kanuragan, kabuyutan, dangiang dan niskala.

Setiap saya tanya kepada para karyawan istana itu, mereka semua selalu mengatakan, “Saya mau betem (diam) saja kalau ditanya itu”.

Dari desertasi Indiana Ngenget saya baru tahu arti akademis kosa kata itu. Kanuragan artinya kesaktian. Kabuyutan, punya pengertian sebagai tempat keramat, sakral untuk fungsi yang berbeda-beda, sebagai pekuburan leluhur, tempat pemujaan, tempat mandala (pendidikan atau pelatihan) dan seterusnya. Niskala, dunia gaib. Dangiang, pusat sakral.

Wasiat Bung Karno

Menurut Indiana Ngenget, Bung Karno punya wasiat untuk dimakamkan di Batu Tulis Bogor. “Tapi malah dimakamkan di Blitar,” ujar Indiana.

Ketika Indiana mengadakan penelitian untuk penyusunan disertasinya “Kekuasaan Dalam Pemikiran Politik Sunda Tradisional” delapan tahun lalu, ia banyak menjumpai sejumlah tokoh Sunda, termasuk yang ada di Bogor. Sebagian besar dari mereka masih mempersoalkan tempat pemakaman Bung Karno (di Blitar) itu.

Keputusan pemakaman Bung Karno di Blitar diambil sendiri oleh Soeharto, walaupun beberapa orang dari pihak keluarga Bung Karno tidak setuju. “

“Andaikata kita serahkan kepada keluarga besar yang ditinggalkannya, maka saya melihat bakal repot.......Maka saya tetapkan bahwa alangkah baiknya kalau Bung Karno dimakamkan di dekat makam ibunya, di Blitar.”

Demikian kata Soeharto dalam buku “Soeharto, Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya -Otobiografi seperti dipaparkan kepada G.Dwipayana dan Ramadhan K.H.”

Keberanian Presiden Joko Widodo untuk memilih tinggal di Bogor ini menarik bila dilihat dari peristiwa pemilihan presiden 2019. Dalam Pilpres ini, kata Indiana, sebagian besar orang di Jawa Barat, termasuk Bogor tidak memilih Jokowi.

“Ini baru saya teliti,” ujar Indiana.

Istana kepresidenan yang angker

Kembali pembicaraan tentang “keangkeran” istana kepresidenan yang berkaitan dengan hantu atau jin. Bukan hanya di Istana Bogor yang angker, tapi juga di Jakarta, Istana Negara dan Istana Merdeka.

Dalam bukunya berjudul “Biografi Gus Dur”, Greg Barton dan menyebutkan tentang hantu istana kepresidenan. Dalam terbitan pertama dalam Bahasa Indonesia (2003), Greg Barton di halaman 356, antara lain mencatatat kebiasaan Soeharto semalam sebelum upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus di istana.

“Biasanya Soeharto menghabiskan sebagian dari malam Hari Kemerdekaan 17 Agustus di istana. Tapi jelas ia tidak betah di sini dan takut akan hantu-hantunya, baik dalam arti sebenarnya ataupun kiasan,” demikian Greg Barton.

“Sebelum Gus Dur sekeluarga dapat pindah ke istana, mereka dihentikan di pintu masuk dan diberitahu bahwa mereka harus bernegosiasi dengan orang halus penjaga istana. Mereka yang percaya akan hal-hal seperti ini segera percaya di istana ini ada hantunya.”

Ini masih catatan Greg Barton yang merupakan sahabat Gus Dur.

Greg Barton melanjutkan tulisannya, “Segera, setelah pindah ke istana, Gus Dur berkomentar tanpa basa-basi bahwa kamar itu dihuni orang halus”.

Dalam sebuah acara webinar belum lama ini, Inayah, salah satu puteri Gus Dur ditanya soal pengalamannya dengan “hantu istana” itu. Apakah Inayah tidak takut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com