“Kami sekeluarga sudah terbiasa dengan 'hantu-hantu' semenjak kemenangan Gus Dur dalam Muktamar Nahdlatul Ulama di Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, awal Desember 1994,” kata Inayah sambil tertawa.
Tentu yang dimaksud Inayah dengan “hantu-hantu” paska Muktamar NU Cipasung itu adalah para kaki tangan regim penguasa yang tidak ingin Gus Dur terpilih kembali jadi ketua umum PB NU. Hantu-hantu merupakan kiasan.
Lalu mengapa Jokowi memilih tinggal di kawasan atau kompleks Istana Bogor ? Koran Tribun Jakarta, Kamis 13 Desember 2018, pernah memberitakan hal berkaitan dengan itu dengan judul “Terkuak, Ini alasan Jokowi pilih paviliun ketimbang istana sebagai tempat tinggal di kota hujan”
Berita itu menulis, “Namun siapa sangka, sejak Presiden Jokowi dan keluarga tinggal di Istana Bogor, justru paviliun bernama Bayurini lah yang didiami Jokowi dan keluarga.”
Dari kalimat ini belum jelas kenapa memilih di Istana Bogor dan bukan Istana di Jakarta.
“Di istana Bogor itu bukan di istananya tapi rumah kecil di pojokan,” ujar Jokowi yang sama sekali tidak menjelaskan mengapa pilih kawasan Istana Bogor.
Berita itu samasekali tidak “menguak” alasan apapun kecuali untuk mempertunjukan, sebuah pilihan tempat tinggal yang sederhana ?
Paviliun Bayurini atau Wisma Dyah Bayurini dibangun tahun 1964, semasa pemerintahan Bung Karno. Tahun 1954, Bung Karno telah mendirikan di kawasan Istana Bogor, lima paviliun terpisah dari bangunan utama, yakni paviliun Amarta, Madukara, Pringgodani, Dwarawati, dan Yodipati. Bila berada di Istana Bogor, Bung Karno menginap di paviliun Amarta.
Awal tahun 1990-an, saya pernah menyaksikan Ny Tien Soeharto mengajak para cucunya bercengkerama di Wisma Dyah Bayurini.
Hari Minggu 17 Frebuari 2019 lalu, Jokowi sambil mengemudikan mobil golf menjelaskan alasannya mengapa ia tinggal di Istana Bogor. Di mobil golf yang berkeliling kawasan istana Bogor itu ada Ny Iriana Joko Widodo dan host juri Liga Dangdut Indonesia (LIGA), yakni Soimah, Ramzi dan Gilang Dirga.
Soimah tertawa “ngakak” mendengar alasan Jokowi. Soimah bilang, bisa-bisa profesi lawak “tidak laku” karena ucapan Jokowi yang jenaka.
Jokowi mengatakan stelah dilantik ia sempat tinggal di Istana Negara, Jakarta. Tapi kemudian pindah ke Istana Bogor karena menurutnya, Jakarta terlalu besar dan ramai. Di kawasan Istana Bogor, kata Jokowi, ia memilih paviliun, bukan di gedung utama.
Katanya, kalau di gedung utama istana, “Saya mau memanggil Bu Jokowi, buuuuuu”. Jokowi mengatakan itu dengan peragaan tangan melambai dengan mimik wajah jenaka.
Soimah pun tertawa terbahak. “Jangan lucu-lucu, Pak. Bahaya, nanti profesi kita (tersaing sebagai pelawak). Hal ini saya ambil dari berita Suara.com, 17 Frebuari 2019). Ayoooo ngguyuuuuu (mari tartawa).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.