BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mewaspadai terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 yang berasal dari rumah tangga.
Kewaspadaan ini menyusul setelah adanya temuan kasus satu keluarga di Kota Bogor yang terpapar virus SARS-CoV-2 (virus corona baru).
Virus itu kemudian memapari enam anggota keluarga tersebut, terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, dan dua orang cucu.
Dua anggota keluarga itu, yaitu ayah dan anak meninggal dunia.
Baca juga: Satu Keluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menekankan agar kasus tersebut menjadi perhatian semua pihak.
Sebab, kata Retno, penularan dalam rumah tangga masuk dalam klaster baru meskipun berawal dari luar daerah (imported case).
"Kasus ini harus jadi perhatian semua. Jadi, perlu kejujuran kepada petugas medis apabila memang ada kontak erat dengan yang positif. Ketika tidak jujur maka akan menularkan,” ungkap Retno, Senin (27/7/2020).
Retno menambahkan, saat ini jumlah kontak erat yang terlacak dalam kasus itu berjumlah 97 orang. 95 orang di antaranya sudah menjalani tes usap, sisanya sedang dijadwalkan.
Baca juga: Kasus Impor Dominasi Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor
Hasilnya sementara ini, sambung Retno, ada delapan yang terkonfirmasi positif Covid.
"Dari 95 orang yang sudah di swab, 56 orang belum keluar hasilnya. Total sementara ada delapan orang positif, 31 negatif," sebutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.