Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Waspadai Rumah Tangga Jadi Klaster Baru Kasus Covid

Kompas.com - 27/07/2020, 20:29 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mewaspadai terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 yang berasal dari rumah tangga.

Kewaspadaan ini menyusul setelah adanya temuan kasus satu keluarga di Kota Bogor yang terpapar virus SARS-CoV-2 (virus corona baru).

Virus itu kemudian memapari enam anggota keluarga tersebut, terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, dan dua orang cucu.

Dua anggota keluarga itu, yaitu ayah dan anak meninggal dunia.

Baca juga: Satu Keluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno menekankan agar kasus tersebut menjadi perhatian semua pihak.

Sebab, kata Retno, penularan dalam rumah tangga masuk dalam klaster baru meskipun berawal dari luar daerah (imported case).

"Kasus ini harus jadi perhatian semua. Jadi, perlu kejujuran kepada petugas medis apabila memang ada kontak erat dengan yang positif. Ketika tidak jujur maka akan menularkan,” ungkap Retno, Senin (27/7/2020).

Retno menambahkan, saat ini jumlah kontak erat yang terlacak dalam kasus itu berjumlah 97 orang. 95 orang di antaranya sudah menjalani tes usap, sisanya sedang dijadwalkan.

Baca juga: Kasus Impor Dominasi Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor

Hasilnya sementara ini, sambung Retno, ada delapan yang terkonfirmasi positif Covid.

"Dari 95 orang yang sudah di swab, 56 orang belum keluar hasilnya. Total sementara ada delapan orang positif, 31 negatif," sebutnya.

Retno menuturkan, selain melakukan tracing (penelusuran), pihaknya sudah melakukan desinfeksi di lingkungan tempat tinggal keluarga yang terpapar tersebut.

Ia juga mengimbau kepada setiap anggota keluarga yang pulang bepergian dari luar kota untuk melakukan isolasi mandiri.

"Kepada yang positif langsung kita isolasikan ke rumah sakit. Ini salah satu upaya kita memutus mata rantai penularan dan tentunya dengan swab test masif," sebutnya.

Sebelumnya, satu keluarga di Kota Bogor, Jawa Barat, terkonfirmasi positif Covid-19.

Informasi menyebut, sang ayah diduga terpapar Covid-19 ketika sedang bertugas di wilayah Kediri, Jawa Timur.

Sekembalinya ke Kota Bogor, ia jatuh sakit. Istri dan anaknya pun merawat yang bersangkutan. Karena sakit yang dideritanya semakin berat, sang ayah dilarikan ke rumah sakit.

Pada saat dirawat, tim medis rumah sakit juga melakukan tes usap terhadapnya.

Dari hasil tes usap itu diketahui jika yang bersangkutan terpapar Covid-19. Hasil tes usap itu keluar setelah sang ayah meninggal dunia.

Atas kejadian itu, seluruh anggota keluarga tersebut dinyatakan positif Covid, termasuk anaknya yang sempat dirawat sebelum meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com