JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan editor Metro TV Yodi Prabowo tewas karena diduga kuat bunuh diri.
Yodi ditemukan tewas di pinggir Tol Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta pada Jumat (10/7) siang.
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat (10/7/2020) pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Yodi tertelungkup di dekat tembok. Yodi ditemukan memakai helm, berjaket hijau, bercelana hitam, bersepatu, dan mengenakan tas.
Baca juga: Apa itu Amphetamine? Zat yang Ditemukan dalam Urine Editor Metro TV Yodi Prabowo
Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka tusuk sebanyak empat kali di bagian dada dan satu luka sayat di bagian leher.
Luka tusuk di bagian dada memiliki perbedaan kedalaman. Ada yang 1,5 cm hingga sampai memotong bagian bawah paru-paru.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020) mengatakan, dalam urine Yodi mengandung amphetamine.
Pengaruh obat tersebut lah yang diduga kuat menjadi penyebab utama dirinya nekat melakukan tindakan bunuh diri.
Baca juga: Yodi Prabowo Diduga Bunuh Diri Karena Depresi, Metro TV Akan Dukung Kampanye Kesehatan Mental
"Meningkatnya keberanian yang luar biasa, jangan pernah bandingkan pemikiran orang normal dengan orang tak normal karena tak akan nyambung ini," ucap Tubagus.
Ditambah lagi dengan dugaan depresi yang dialami Yodi. Hal itu terungkap saat Yodi pergi ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM Jakarta dan menjalani tes HIV.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan