• 30 Juni : bertambah 198 menjadi 11.278 kasus
• 1 Juli : bertambah 204 menjadi 11.482 kasus
• 2 Juli : bertambah 198 menjadi 11.680 kasus
PSBB transisi yang seharusnya berakhir pada 2 Juli 2020 diputuskan diperpanjang selama 14 hari sampai 16 Juli.
Perpanjangan PSBB transisi atau PSBB yang diperlonggar dilakukan setelah Pemprov DKI melihat skor indikator pelonggaran.
Anies mengatakan, skor indikator pelonggaran mempunyai tiga unsur, yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan. Jika total skor di atas 70, pelonggaran boleh dilakukan atau diteruskan.
Sementara itu, total skor Jakarta adalah 71. Dengan demikian, sejumlah pelonggaran dapat diteruskan.
Baca juga: Gubernur Cabut PSBB Transisi di DKI jika Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan
Pemprov DKI Jakarta juga masih menerapkan PSBB, meskipun dengan sejumlah pelonggaran, karena angka reproduksi atau penularan Covid-19 di Jakarta masih berada di kisaran angka 1. Artinya, satu orang dapat menularkan virus kepada satu orang lainnya.
"Angka reproduksi (wabah Covid-19) di Jakarta masih berkisar 1, belum turun sampai angka yang lebih aman. Masih sama dengan angka bulan lalu," ujar Anies saat mengumumkan perpanjangan PSBB transisi, Rabu (1/7/2020).
Berikut tren harian penambahan kasus positif Covid-19 selama perpanjangan PSBB:
• 3 Juli : bertambah 144 menjadi 11.824 kasus
• 4 Juli : bertambah 215 menjadi 12.039 kasus
• 5 Juli : bertambah 256 menjadi 12.295 kasus
• 6 Juli : bertambah 231 menjadi 12.526 kasus
• 7 Juli : bertambah 199 menjadi 12.725 kasus
• 8 Juli : bertambah 344 menjadi 13.069 kasus
• 9 Juli : bertambah 293 menjadi 13.362 kasus
• 10 Juli : bertambah 236 menjadi 13.598 kasus
• 11 Juli : bertambah 359 menjadi 13.957 kasus
• 12 Juli : bertambah 404 menjadi 14.361 kasus
• 13 Juli : bertambah 279 menjadi 14.640 kasus
• 14 Juli : bertambah 275 menjadi 14.915 kasus
• 15 Juli : bertambah 258 menjadi 15.173 kasus
• 16 Juli : bertambah 304 menjadi 15.477 kasus
Seperti sebelumnya, Anies kembali memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB pada masa transisi fase pertama. PSBB transisi diperpanjang selama dua pekan, terhitung mulai 17 Juli sampai 30 Juli 2020.
Selama perpanjangan PSBB fase pertama, tempa hiburan belum diizinkan beroperasi. Pemprov DKI juga menghapus operasional pasar secara ganjil genap yang sebelumnya diberlakukan selama PSBB transisi.
Menurut Anies, ganjil genap di pasar tak berjalan optimal selama PSBB transisi. Pasalnya, para pedagang diketahui tetap berjualan tanpa mengikuti aturan ganjil genap yang ditetapkan Pemprov DKI.
Baca juga: Ganjil Genap di Pasar Dihapus, Pemprov DKI Diminta Gencar Edukasi Pedagang soal Protap Covid-19
Seiring pelonggaran-pelonggaran aturan, tercatat dua kali lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 yakni pada 21 Juli dan 27 Juli.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, lonjakan tambahan 441 kasus baru pada 21 Juli disebabkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada Senin (20/7/2020).
Laboratorium-laboratorium pemeriksa Covid-19 kemudian melaporkan hasil tes PCR tersebut kepada Dinas Kesehatan pada 20 dan 21 Juli.
"Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini," kata Ani.
Pendapat yang sama juga diungkapkan Ani terkait penyebab lonjakan penambahan kasua Covid-19 pada 27 Juli kemarin.
Menurut Ani, jumlah penambahan kasus pada 27 Juli merupakan akumulasi pada 25 Juli dan 26 Juli 2020.
"Sebanyak 473 kasus yang merupakan akumulasi, terdiri dari 240 kasus dari tanggal 26 Juli 2020 dan 233 kasus dari tanggal 25 Juli 2020," ucap Ani.
Dikonfirmasi terpisah, Anies mengakui adanya tren peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan pada perpanjangan PSBB transisi.
Tren peningkatan penyebaran tersebut disebabkan meningkatnya aktivitas warga di Ibu Kota khususnya aktivitas perkantoran.
Walaupun kasus positif Covid-19 di Jakarta terus naik, Anies menyampaikan positivity rate di DKI saat ini berada dalam angka 5,2 persen.
Artinya positivity rate Jakarta berada di atas angka ideal yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia yakni 5 persen.
Positivity rate adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes corona dengan total jumlah tes.
Baca juga: Positivity Rate Covid-19 di Jakarta Sepekan Terakhir Melebihi Batas Ideal WHO
"Ini menunjukkan bahwa nilai positivity rate di Jakarta itu sedikit di atas rekomendasi ideal WHO, yaitu 5 persen atau dibawahnya. Tapi ini masih jauh di bawah batas maksimal yang pernah disampaikan WHO, yaitu 10 persen," tuturnya.
Selama perpanjangan PSBB transisi fase pertama, muncul dua klaster baru yakni perkantoran dan komunitas warga. Tercatat 440 karyawan di 68 perkantoran DKI terpapar Covid-19.
Oleh karena itu, Anies mengimbau warga tetap menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Berikut rincian penambahan kasus Covid-19 selama perpanjangan PSBB transisi fase pertama hingga 27 Juli kemarin.
• 17 Juli : bertambah 231 menjadi 15.708 kasus
• 18 Juli : bertambah 331 menjadi 16.039 kasus
• 19 Juli : bertambah 312 menjadi 16.351 kasus
• 20 Juli : bertambah 361 menjadi 16.712 kasus
• 21 Juli : bertambah 441 menjadi 17.153 kasus
• 22 Juli : bertambah 382 menjadi 17.535 kasus
• 23 Juli : bertambah 416 menjadi 17.951 kasus
• 24 Juli : bertambah 279 menjadi 18.230 kasus
• 25 Juli : bertambah 393 menjadi 18.623 kasus
• 26 Juli : bertambah 378 menjadi 19.001 kasus
• 27 Juli : bertambah 473 menjadi 19.474 kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.