Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TurunTangan dan KitaBisa Bayar Kontrakan 500 Warga Jabodetabek yang Terdampak Covid-19

Kompas.com - 30/07/2020, 05:35 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan TurunTangan dan KitaBisa.com berkolaborasi melakukan gerakan sosial #BayarinKontrakan bagi warga miskin dan rentan miskin terkena dampak pandemi COVID-19 di wilayah Jabodetabek.

Kolaborasi dilakukan dengan cara membantu membayarkan sewa kontrakan atau indekos.

"Gerakan ini sederhana saja, ingin membuat warga tenang dalam menghadapi masa-masa krisis seperti ini," kata Pemimpin Gerakan "BayarinKontrakan", Muhammad Husnil di Jakarta, Rabu (29/7/2020), seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, relawan turun ke lapangan membayarkan kontrakan warga di wilayah DKI Jakarta meliputi Kramat Jati, Jatinegara, Cilincing, Kemayoran, dan Kali Adem.

Baca juga: Rabu, Jakarta Bertambah 584 Kasus Covid-19, Ini Komentar Anies

Menurut Husnil, meski kegiatan ekonomi sudah kembali bergerak setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan, namun kondisi di lapangan banyak warga miskin yang terdampak pandemi COVID-19 tidak memiliki penghasilan sehingga kesulitan membayar uang sewa kontrakan rumah maupun indekos.

Kesulitan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan miskin dikhawatirkan berdampak pada kesehatannya, sehingga rentan terpapar COVID-19.

Guna mencegah hal itu, TurunTangan dan KitaBisa.com melakukan gerakan sosial #BayarinKontrakan sejak Mei 2020.

Terhitung sejak Mei hingga Juli 2020, total sudah ada 500 warga di wilayah Jabodetabek telah dibantu dibayarkan kontrakannya lewat program gerakan TurunTangan dan KitaBisa.com tersebut dengan besaran bantuan Rp 500.000 per warga.

"Kalau mereka dihantui was-was dan gelisah, sistem imun mereka bisa menurun dan mereka tambah rentan terpapar virus COVID-19 ini. Dengan gerakan ini kami ingin memberikan ketenangan kepada mereka dengan membuat mereka tetap memiliki tempat berteduh, minimal selama sebulan," ujarnya.

Baca juga: Bertambah 584, DKI Jakarta 6 Kali Catatkan Lonjakan Tertinggi Kasus Covid-19 Sepanjang Juli

TurunTangan dan KitaBisa.com melakukan pendataan di lapangan untuk mengetahui jumlah warga yang kesulitan secara ekonomi.

Data tersebut diperoleh melalui dua metode, mengunjungi lokasi kontrakan-kontrakan di Jakarta.

Kedua, dengan menyebarkan formulir kemudian relawan TurunTangan melakukan verifikasi ulang saat turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran data.

Data yang masuk tidak hanya datang dari wilayah Jakarta, tetapi juga dari luar seperti Cirebon, Pemalang hingga luar Jawa.

Hanya saja, karena keterbatasan anggaran dan akses, program diprioritaskan untuk warga yang ada di Jabodetabek.

"Kami menargetkan bisa membantu sebanyak mungkin orang. Tetapi, prioritas utama gerakan ini menyasar warga miskin dan rentan miskin," kata Husnil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com