Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang Gratis untuk Warga yang Terdampak Covid-19

Kompas.com - 30/07/2020, 10:35 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah tempat yang menyediakan makan siang gratis untuk orang-orang yang membutuhkan kini tersedia di  Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Tempat itu buka hari Senin hingga Jumat jam 12.00 - 14.00 WIB.

Rabu (29/7/2020) siang kemarin, sejumlah orang mendatangi tempat itu dan menikmati makanan yang ada.   

Tempat itu, yang laksana dapur umum, terletak di pinggir jalan di parkiran ruko.

Pengelola melayani siapa saja yang lapar di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19 dan datang ke situ. Tentu sejauh persediaan makanan ada.

Yang datang beragam, mulai dari tukang ojek online, musafir, pemulung, kuli bangunan, hingga penjual layangan keliling.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap Warteg Penyedia Makan Gratis Selama Pandemi Covid-19 di Jabodetabek

Setidaknya itu yang dikatakan Hadi (40), pengelola tempat makan gratis tersebut.

Tempat itu baru dibuka Senin pekan ini dan langsung didatangi orang. Di depan adanya pendanda, "Makan Gratis, Senin-Jumat". 

"Selama tiga hari ini musafir, pengamen, kuli bangunan, dan paling banyak driver ojol yang datang," kata Hadi, kemarin.

Hadi bersemangat saat menceritakan awal tercetus ide menyedian makan gratis bagi orang yang membutuhkan.

Dampak pandemi Covid-19, kata dia, menjadi pendorong untuk membuka tempat itu. Wabah Covid-19 telah merontokkan ekonomi banyak orang.

Banyak yang susah cari uang, kehilangan pekerjaan, usaha bangkrut hingga akhirnya kesulitan menyambung hidup, bahkan untuk sekedar makan kenyang. 

Atas dasar itu, muncul ide memberi makan gratis buat warga. 

"Kalau memberi uang kan tidak semua orang sama kebutuhannya. Kalau makanan dari anak-anak sampai ibu-ibu pasti butuh," kata dia.

Menurut dia, selama tiga hari dibuka jumlah orang yang datang rata-rata 60 orang. Mereka yang masuk diharuskan memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer, dan duduk berjarak.

Lauk yang disuguhkan setiap hari berbeda-beda. Kemarin misalnya, menunya sayur tahu, mie goreng, tempe orek, dan kerupuk. Sehari sebelumnya ada sayur sop.

Lauknya tampak sederhana. Namun dimata mereka yang membutuhkan itu merupakan hidangan istimewa.

Tempat yang menyediakan menu makan siang gratis di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Jakarta Timur. Tempat itu dibuka hari Senin-Jumat pukul 12.00 - 14.00 WIB. Foto diambil Rabu (29/7/2020).KOMPAS.COM/WALDA MARISON Tempat yang menyediakan menu makan siang gratis di Jalan Jendral Basuki Rachmat, Jakarta Timur. Tempat itu dibuka hari Senin-Jumat pukul 12.00 - 14.00 WIB. Foto diambil Rabu (29/7/2020).

Hadi mengatakan senang bisa membantu orang. Walaupun dia mengakui dana yang dibutuhkan tidak sedikit.

Untuk  biaya lauk-pauk per hari, pihak Hadi merogoh kocek Rp 600.000 hingga Rp 800.000.

"Enggak sampai sejutalah," ujar dia.

Dia berterima kasih ada bantuan dana dari sejumah donor. Hadi tidak mau menyebutkan siapa para donor itu.

"Dia enggak mau diketahui, takut ria," ujarnya.

Baca juga: Cara Warung Nasi Bantu Beri Makan Gratis, Berbuat Baik di Tengah Pandemi Corona

Selain para donor, pemilik ruko tempat makan gratis itu juga berjasa. Pemilik ruko itu bersedia lahan parkirnya dipakai tanpa biaya sepeser. 

Hadi ingin tempat itu bisa tetap beroperasi sampai kapan pun. Dia ditemani enam orang lain mengoprasikan "dapur umum" itu.

Mereka senang bisa membantu sesama di tengah pandemi ini. Kalaupun nanti tempat berhenti di tengah jalan, kata Hadi, mereka berharap ada orang lain yang terinspirasi dan melanjutkan upaya mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com