Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Pondok Indah Gelar Shalat Idul Adha, Kapasitas Dikurangi 50 Persen

Kompas.com - 30/07/2020, 12:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta akan menyelenggarakan shalat Idul Adha pada Jumat (30/7/2020) pagi.

Namun, pengelola Masjid Raya Pondok Indah membatasi jumlah jemaah yang ingin melaksanakan ibadah shalat Idul Adha.

“Biasanya bisa sampai 5.000 jemaah. Ini (shalat Idul Adha) paling 2.500 jemaah. Pastinya kapasitas berkurang 50 persen,” kata Ketua Penyelenggara Shalat Idul Adha dan Ibadah Qurban Masjid Raya Pondok Indah, Abdul Fatah saat dihubungi, Kamis (30/7/2029).

Fatah menyebutkan, penyelenggaraan shalat Idul Adha besok sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Jaga Nol Kasus Positif Covid-19 di Kelurahan Cipayung, Pendatang Wajib Isolasi 14 Hari

Pihaknya mengatur jarak satu meter antarjemaah saat melakukan shalat Idul Adha.

“Anak-anak di bawah 12 tahun dan usia lanjut tidak diperkenankan mengikuti shalat,” tambah Fatah.

Pihak masjid juga mewajibkan setiap jemaah menggunakan masker, membawa sajadah dan alat shalat sendiri, serta kantong untuk sandal.

Jemaah yang ingin mengikuti shalat Idul Adha juga diharapkan dalam keadaan tidak sedang sakit, suhu tubuh maksimal 37,5 celcius, sudah berwudhu dari rumah, dan dalam perjalanan mengumandangkan takbir.

Baca juga: Klaster Wijaya Kusuma Belum Jadi RW Zona Merah, Masjid Tetap Diimbau Tak Gelar Shalat Idul Adha

“Ketika datang dilakukan pengecekan suhu tubuh, cuci tangan dengan sabun bagi yang belum berwudhu. Yang jelas sekurangnya enam titik pengecekan suhu sesuai jumlah titik pintu jemaah loading. Ada termo gun juga,” katanya.

Para jemaah juga diminta melakukan jabatan tangan dan cukup mengunakan isyarat.

Pihak pengurus Masjid Pondok Indah juga meminta jemaah tak berlama-lama di dalam masjid setelah ibadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com