Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Masjid Tiadakan Pemotongan, Jumlah Hewan Kurban di Masjid Cut Meutia Meningkat

Kompas.com - 01/08/2020, 00:52 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sumbangan hewan kurban di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta pusat mengalami peningkatan pada Idul Adha 1441 Hijriah.

Ketua Ikatan Remaja Masjid Cut Meutia (Ricma) Muhammad Husein menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh banyaknya masjid yang tidak melaksanakan pemotongan hewan kurban pada masa pandemi Covid-19.

"Malah ada beberapa (penambahan) kambing, justru meningkat sekitar 10 ekor. Karena posisinya dari (masjid) Sunda Kelapa tidak melakukan pemotongan jadi larinya ke Cut Meutia," ujarnya saat diwawancarai di kawasan Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2020).

Baca juga: 6 Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia

Husein mengatakan bahwa sampai Jumat ini Masjid Cut Meutia sudah menerima 62 hewan kurban yang terdiri dari 17 ekor sapi dan 45 kambing.

Untuk pemotongannya, lanjut dia, akan dilaksanakan pada Sabtu (1/8/2020) besok dan hanya dihadiri oleh panitia kurban dan pengurus Masjid Cut Meutia.

"Jadi enggak boleh ada masyarakat yang masuk. Jam 08.00 WIB sampai jam 16.00 nanti tidak boleh ada penonton. Nanti kami akan pasang barikade depan gerbang pintu utama sampai aula," ungkapnya.

Baca juga: UPDATE 31 Juli: Tambah 432 Kasus, Jumlah Pasien Covid-19 di Jakarta Tembus 21.201

Adapun untuk proses pembagian daging kurban akan diserahkan langsung ke rumah-rumah mustahik melalui koordinator yang ditugaskan oleh pengurus lingkungan.

"Jadi memang ada koordinator-koordinator RW di Jakarta Pusat dan perbatasan Jakarta Selatan yang sudah dikonfirmasi terlebih dahulu," kata Husein.

"Nanti koordinator itulah yang mengambil kesini, mewakili. Nanti dibagikan langsung ke rumah masing-masing (mustahik)," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com