Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dari Biasanya, Begini Cara Masjid Istiqlal Distribusikan Kurban ke Masyarakat

Kompas.com - 01/08/2020, 13:11 WIB
Cynthia Lova,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban pada Sabtu (1/8/2020) hari ini.

Ketua Panitia Kurban Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, pendistribusian hewan kurban tahun 2020 ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Ada beberapa cara pendistribusian yang dilakukan panitia kurban di Masjid Istiqlal.

Misalnya, tahun ini pendistribusian hewan kurban hidup dilakukan dengan dikirim ke beberapa masjid yang bekerja sama dengan Masjid Istiqlal.

“Tahun ini ada yang hewan kurban dibagi hidup-hidup, jadi ada satu dua tiga masjid dikasih satu ekor gitu,” kata Abu saat dihubungi, Sabtu ini.

Baca juga: Protokol Ketat, Panitia Pemotongan Hewan Kurban di Masjid Istiqlal Dipastikan Bebas Covid-19

Abu mengatakan, pembagian hewan kurban secara hidup itu dilakukan untuk mengurangi jumlah hewan kurban yang dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) Masjid Istiqlal.

Sebab, kapasitas penampungan hewan di RPH Masjid Istiqlal masih terbatas.

Kemudian, pendistribusian daging kurban juga ada yang dibagikan langsung oleh panitia ke Kelurahan untuk dibagikan ke warganya.

“Iya ada juga yang dibagikan langsung ke warga-warga, panitia sampaikan kurbannya ke Kelurahan. Nanti mereka yang mengirim ke warganya,” kata dia.

Baca juga: Pembagian Daging Kurban Masjid Istiqlal Diantar dari Rumah ke Rumah

Ia memastikan daging kurban akan dibagikan ke mustahik yang sudah melalui proses penilaian pihak masjid.

“Itu tentunya sudah disurvei ya yang layak apa tidak mustahiknya ada berapa. Kalau tahun lalu kan dibagi langsung dicacah di sini, kalau sekarang distribusinya berbeda,” ucap dia.

Selain itu, daging kurban juga diberikan ke lembaga dan pekerja di Masjid Istiqlal. Namun, ia tak menyebut ada berapa orang yang nantinya akan dibagikan.

Adapun totalnya kini ada 20 sapi dan 15 kambing yang dikurbankan melalui Masjid Istiqlal.

Ia juga memastikan hewan yang akan dikurbankan dalam keadaan sehat. Sebab ada tim dokter yang diterjunkan untuk mengawasi pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

Baca juga: Dua Dokter Spesialis Akan Awasi Pemotongan Hewan Kurban Di Masjid Istiqlal

“Sehat semua, layak dikonsumsi kan ada Dinas KPKP (Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan) yang periksa kesehatan hewan. Dokter untuk mengecek (kesehatan) panitia juga ada,” ucap dia.

Abu mengatakan, proses pemotongan hewan kurban dilakukan tertutup. Hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan RPB Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Selama proses pemotongan hewan kurban, hanya panitia yang diperbolehkan berada di kawasan Masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

“Tertutup (hanya panitia yang ada di lokasi. Untuk media aja dibatasi masuk untuk foto hewan kurbannya,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com