Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2020, 19:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG,KOMPAS.com - Kondisi Putra Aji Adhari (15), remaja yang pernah meretas situs milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) masih kritis di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON), Jakarta.

Ia mengalami luka disekujur tubuhnya akibat dikeroyok orang tak dikenal di Jalan Pesantren, Ciledug, Kota Tangerang pada Rabu (22/7/2020), pukul 19.00 WIB.

"Untuk kondisnya masih sama dari yang di RS Sari Asih. Sudah sadar, cuma ada yang kurang tidak seperti semula gitu," ujar ayah korban, Darso saat dihubungi, Sabtu (1/8/2020).

Darso mengungkapkan, saat ini korban masih dalam penanganan karena luka yang dialami pada bagian kepala diduga karena pukulan senjata tumpul.

Sementara kedua kaki yang sobek akibat luka bacok senjata tajam.

Baca juga: Putra, Remaja Peretas Situs NASA yang Menolak Jadi Black Hat Hacker

"Itu sih katanya (bagian kepala) ada tulang yang patah dan bengkok," ucapnya.

Darso sendiri tak mengetahui persis kejadian yang dialami anak lelakinya itu. Namun, ia memastikan tidak ada barang berharga yang hilang saat peristiwa pengeroyokan itu terjadi.

"Kurang tahu saya kejadian. Hanya pengeroyokan. Tidak ada barang sama sekali (yang hilang)," ucapnya.

Hingga kini, Darso masih fokus menangani korban yang saat ini mesih menjalani perawatan intensif di RSPON Jakarta.

Darso mengaku belum mengetahui prihal perkembangan kasus yang telah dilaporkan ke Polsek Ciledug dengan nomor LP/B/724/VII/2020/PMJ/Restro Tangerang Kota.

Baca juga: Putra, Remaja Peretas Situs NASA Sering Cek Kelemahan Situs Pemerintah

"Sementara ini saya belum ngurusin itu, saya masih ngurusin anak saya dulu. Ngurusin anak saya saja bingung," tutupnya.

Seperti diketahui, nama Putra menjadi perbincangan hingga pemberitaan pada April 2019, lalu.

Itu karena kemampuan Putra yang dapat meretas situs NASA, Pemerintah hingga KPU.

Putra mengaku sudah ratusan kali melakukan pengecekan keamanan terhadap berbagai instansi, mulai dari situs instansi bisnis, perbankan, maupun e-commerce.

Namun, yang paling sering dicek adalah kelemahan sistem situs-situs milik pemerintah.

Putra mengaku hanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit untuk menemukan celah kelemahan sistem situs pemerintah.

Bahkan, ia mengaku pernah menemukan bug dalam waktu kurang dari 10 menit.

Baca juga: Mengenal Putra, Remaja 15 Tahun yang Berhasil Meretas Situs NASA

Catatan waktu itu cukup kontras jika dibandingkan dengan instansi-instansi swasta yang biasanya membutuhkan waktu satu hari. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Bawa Kabur 3 Motor di Rumah Kos Bekasi dalam Hitungan Menit

Komplotan Pencuri Bawa Kabur 3 Motor di Rumah Kos Bekasi dalam Hitungan Menit

Megapolitan
Gasak 2 Motor di Hari yang Sama, Seorang Satpam di Blok M Ditangkap Polisi

Gasak 2 Motor di Hari yang Sama, Seorang Satpam di Blok M Ditangkap Polisi

Megapolitan
Terpeleset Saat Main di Bantaran, Bocah Laki-laki Hanyut Terseret Arus Kali Angke Tangerang

Terpeleset Saat Main di Bantaran, Bocah Laki-laki Hanyut Terseret Arus Kali Angke Tangerang

Megapolitan
Nekatnya 2 Karyawan di Cipayung, Curi Ponsel dan Motor Bos Sendiri lalu Kabur ke Purwakarta

Nekatnya 2 Karyawan di Cipayung, Curi Ponsel dan Motor Bos Sendiri lalu Kabur ke Purwakarta

Megapolitan
Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga Hamil, Pakar: Demi Keselamatan, Kuasa Asuh Bisa Dialihkan

Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga Hamil, Pakar: Demi Keselamatan, Kuasa Asuh Bisa Dialihkan

Megapolitan
Peran 6 Pelaku Tawuran di Pondok Aren, Ada yang 'Live' dan Bacok Korban

Peran 6 Pelaku Tawuran di Pondok Aren, Ada yang "Live" dan Bacok Korban

Megapolitan
Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga Hamil, Pakar: Ini Kejahatan, Tak Ada Kompromi!

Ayah Kandung di Tangsel Perkosa Anaknya hingga Hamil, Pakar: Ini Kejahatan, Tak Ada Kompromi!

Megapolitan
Polda Metro Jaya Imbau Peserta Munajat 212 di Monas Jaga Ketertiban

Polda Metro Jaya Imbau Peserta Munajat 212 di Monas Jaga Ketertiban

Megapolitan
P2TP2A Tangsel Beri Pendampingan Anak yang Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

P2TP2A Tangsel Beri Pendampingan Anak yang Diperkosa Ayah Kandungnya hingga Hamil

Megapolitan
Gembiranya Para Bocah Bermain Air Banjir di Simpang Taman Duta Depok

Gembiranya Para Bocah Bermain Air Banjir di Simpang Taman Duta Depok

Megapolitan
Blusukan di Penjaringan, Gibran: Antusiasmenya Luar Biasa, Terima Kasih

Blusukan di Penjaringan, Gibran: Antusiasmenya Luar Biasa, Terima Kasih

Megapolitan
Bertambah 6, Pelaku Tawuran yang Ditangkap Polisi di Pondok Aren Jadi 18 Orang

Bertambah 6, Pelaku Tawuran yang Ditangkap Polisi di Pondok Aren Jadi 18 Orang

Megapolitan
Saat Emak-emak Berdesak-desakan demi Dapat Buku Tulis dari Gibran…

Saat Emak-emak Berdesak-desakan demi Dapat Buku Tulis dari Gibran…

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan 18 Kantong Parkir Saat Reuni 212 di Monas

Pemprov DKI Siapkan 18 Kantong Parkir Saat Reuni 212 di Monas

Megapolitan
Dinas KPKP DKI; Pasokan Cabai Turun Akibat El Nino

Dinas KPKP DKI; Pasokan Cabai Turun Akibat El Nino

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com